Curahan Hati Akseyna ke Teman Sebelum Tewas

Akseyna Ahad Dori semasa hidup.
Sumber :
  • Facebook

VIVA.co.id - Ayah Ahmad Jibril, Nanang Jamaludin, berkicau di media sosial Twitter. Kicauan sebanyak 41 tersebut menceritakan kedekatan anaknya Jibril dan Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Universitas Indonesia yang ditemukan tewas di Danau Kenanga UI, beberapa waktu lalu. Dia juga menceritakan keanehan yang terjadi dengan kematian Akseyna.

Doa Ayah Akseyna di Kasus Kopi Beracun Mirna

Dalam kicauan terakhirnya, Nanang menyebut pembunuh Akseyna adalah Danau Kenanga Universitas Indonesia (UI) di mana lokasi Akseyna ditemukan tewas mengambang dengan tas berisi enam batu seberat 14 kilogram. Nanang percaya Akseyna tewas bunuh diri.

"Sebetulnya polisi tahu eksekutor #Akseyna, cuma kalo ditangkap gak ada sel yg muat unt nampungnya. jadi galau dah.. DANAU KENANGA pelakunya," ujarnya dalam kicauan di Twitternya yang bernama @Aa_Nanang.

Akun yang baru mempunyai pengikut sebanyak 24 ini menceritakan betapa dekatnya Akseyna dan Jibril. Dia bercuit bahwa Jibril dan Akseyna bertemu saat awal daftar ulang di UI.

Kemudian saat sama-sama tinggal di Asrama UI, kamar keduanya bersebelahan, dan Jibril selalu membangunkan Akseyna saat Salat Subuh. Bahkan, Akseyna tak pernah mengunci kamarnya agar Jibril bisa masuk dan membangunkannya.

Selama Akseyna berteman dengan Jibril, Nanang berkicau bahwa Akseyna tak pernah mau menjawab telepon dari ayahnya. Namun, apabila bukan ayahnya yang menelepon, Akseyna akan mengangkat telepon itu.

Kemudian Nanang juga berkicau bahwa Akseyna pernah cerita ke Jibril bahwa Dia tak merasa punya tujuan hidup. Sebab, apa yang dijalaninya bukan atas kemauannya.

"Ketika masuk SD nak #Akseyna belajar yg rajin ya, biar pintar, nanti biar masuk SMP paporit, di SMP nak belajar yg rajin ya biar juara," ungkapnya dalam kicauannya.

Pada kicauan yang diberi angka 17, Nanang berkicau. "Nanti ikut lomba biar juara, di SMA pun gitu juga, 'jadi apa yg aku peroleh selama ini unt siapa? habis kuliah inipun gak tau mau kmn?" katanya dalam kicauan twitternya.

Kemudian, selanjutnya Nanang menceritakan bahwa Akseyna pernah bercerita ke teman-temannya bahwa harus ada kejadian besar untuk mengubah sesuatu.

Selanjutnya Nanang juga bercuit soal Akseyna yang mengarang sebuah cerita fiksi berjudul ghos boy. Cerita itu berkisah tentang seorang anak yang tak punya tujuan hidup dan akhirnya mengakhiri hidupnya dengan cara menenggelamkan diri di danau.

"Petunjuk-petunjuk ini diabaikan penyidik dalam kasus kematian Akseyna," kicau Nanang dalam kicauan yang Ia beri nomor urut ke 21.

Sebelumnya diberitakan, Akseyna Ahad Dori (18 tahun), mahasiswa Prodi Biologi Fakultas MIPA UI yang ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga UI pada Kamis 26 Maret 2015. Dia ditemukan dengan batu seberat 14 kilogram yang ditaruh di dalam tas dan menempel di mayat Akseyna.

Polisi sempat bingung menentukan Akseyna dibunuh atau bunuh diri, namun akhirnya Polisi menentukan Akseyna dibunuh, tapi sampai kini Polisi kebingungan menentukan siapa pembunuhnya.

Petugas polisi saat hendak melakukan persiapan menyelam di Danau UI, Senin 5 Oktober 2015.

Setahun Tewasnya Akseyna, Polisi Diminta Kerja Ekstra

Jika memang pembunuhan, jangan biarkan pembunuhnya bebas berkekeliaran

img_title
VIVA.co.id
26 Maret 2016