Dubes Rusia Bantah Putin Terlibat Pembunuhan Boris Nemtsov

Poster politisi Rusia, Boris Nemtsov
Sumber :
  • REUTERS/Kacper Pempel
VIVA.co.id
Tersangka Pembunuh Musuh Putin Dipaksa Mengaku?
- Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y. Galuzin, membantah adanya keterlibatan Presiden Vladimir Putin, dalam aksi pembunuhan politisi oposisi, Boris Nemtsov. Galuzin menegaskan Kremlin tidak memiliki kepentingan apa pun dalam aksi bar-bar tersebut.

VIDEO: Ini Rekaman Kamera CCTV Saat Musuh Putin Ditembak

Hal itu disampaikan Galuzin ketika ditemui di kediamannya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis, 5 Maret 2015. Putin, kata Galuzin, telah menyampaikan rasa duka kepada Ibu Nemtsov, Eidman dan keluarga.
Daftar Harga Pangan 18 April 2024: Beras Premium hingga Gula Konsumsi Naik


"Tujuan utama dari otoritas Rusia yakni membawa pelakunya ke pengadilan untuk menerima hukuman setimpal. Kami akan melakukan sebuah penyelidikan yang mendalam untuk mencari tahu pelakunya," imbuh Galuzin.


Lagipula, lanjut Galuzin, kendati Nemtsov kerap menyuarakan opini yang bersebrangan, tetapi, Nemtsov tidak pernah dianggap sebagai sebuah ancaman bagi Putin.


Dari pantauan kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di sekitar Lapangan Merah, Moskow tidak merekam dengan jelas wajah pelaku penembakan. Dari rekaman tersebut hanya terdapat sebuah truk penyapu salju yang menghalangi pandangan kamera.


Sebuah mobil mendekat dan seseorang terlihat berlari menuju ke arah mobil. Diduga, orang yang berlari merupakan si penembak misterius.


Saksi kunci, kekasih Nemtsov, Anna Duritskaya, juga tidak bisa mengetahui wajah pelaku. Model asal Ukraina itu mengatakan tidak melihat siapa pun ketika dia dan Nemtsov berjalan kaki melintasi Lapangan Merah untuk menuju ke apartemen.


Namun, dia tidak menampik mungkin saja seseorang telah menguntit sejak awal. Dia pun mengaku masih syok dengan peristiwa pembunuhan tersebut.


"Saya sedang berada dalam situasi psikologis yang sulit dan tidak bisa berbicara mengenai hal ini lagi," ujar Duritskaya.


Tudingan ke arah Istana Kremlin sebagai otak di balik pembunuhan itu muncul, sebab sebelum ditembak, politisi berusia 55 tahun tersebut sempat diwawancarai oleh sebuah stasiun radio Rusia. Isinya, Nemtsov mengajak warga Rusia untuk ramai-ramai turun ke jalan dan memprotes kebijakan Putin mengenai keterlibatan negara Beruang Merah dalam perang Ukraina.


Pada Jumat pekan lalu, dia ditembak berkali-kali dari belakang dan tewas di tempat.


Baca juga:






Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya