Bandit Bersenjata Api Berkeliaran, Jakarta Kian Rawan

ilustrasi kriminal
Sumber :

VIVAnews - Kasus perampokan dengan senjata api kembali marak di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Pelaku tidak segan-segan memberondongkan peluru kepada korbannya yang melawan.

Cha Eun Woo Nyanyikan Lagu-Lagu Album Entity Saat Fan Concert di Jakarta

Senin kemarin, dua perampok pengincar sepeda motor memberondong tembakan kepada satu keluarga di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Akibatnya, Kriston, pemilik motor meninggal dunia, dan ibunya dirawat di RS Pasar Rebo. Sedangkan ayah serta kakak korban mengalami luka bacok. Pelaku berniat mengambil motor Honda Vario milik Kriston yang terparkir di halaman rumahnya.

Di Jakarta Timur, bandit menggunakan senjata api terbilang banyak. Bahkan dalam satu hari bisa ada dua perampokan. Seperti kasus perampokan uang nasabah pegawai SPBU dan dua lokasi lain di sekitar Klender dan Duren Sawit  dua minggu lalu. Hingga kini belum ada satu pun kasus perampokan sepanjang 2013 di Jakarta Timur yang berhasil diungkap.

Bukan hanya di Jakarta Timur, kasus serupa juga terjadi hampir di seluruh wilayah DKI Jakarta. Di Jakarta Selatan, akhir tahun lalu kasus penembakan brutal terjadi di Jalan Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang mengakibatkan satu orang tewas. Kasus ini belum terungkap dan satu pun pelakunya belum berhasil ditangkap.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, menduga pelaku yang sering beraksi di Jakarta merupakan kelompok yang sama. Hal tersebut dilihat dari modus pelaku dalam setiap kali aksi.

"Mereka merampok uang digunakan untuk foya-foya, habis, lalu merampok lagi," ujar Rikwanto.

Karenanya dia meminta masyarakat berperan aktif turut mengamankan lingkungannya.  Kepolisian sendiri sudah melakukan patroli selama 24 jam.

Perwira menengah itu juga menuturkan, daerah-daerah perbatasan di Jakarta rawan aksi kriminalitas. Selain jumlah personel yang kurang, daerah potensi rawan yang banyak, ada juga titik blank spot yang telah dipelajari pelaku kejahatan.

Tidak hanya itu, pelaku juga sudah mempelajari ke mana mereka harus melarikan diri. "Nah hal yang dinamis ini menjadi kelemahan," kata dia.

Ciri-ciri daerah rawan kriminalitas, tutur Rikwanto, antara lain yang berhimpitan dengan perbatasan. Juga wilayah yang kehidupan masyarakatnya heterogen dan banyak pendatang. Jika tingkat ekonomi suatu kawasan semakin baik maka di situ akan bermunculan rumah-rumah baru.

Untuk meningkatkan pengamanan, polda berencana menghidupkan kembali peran Babinkamtibmas. Dengan program itu, anggota Babinkamtibmas akan mengunjungi rumah-rumah penduduk.

Nantinya anggota Babinkamtibnas ini memberikan pengarahan, penyuluhan kemudian melakukan deteksi dini terhadap ancaman keamanan. "Sehingga ada masalah sekecil apapun bisa terdeteksi dan kami melakukan pencegahan dini," katanya. Penjagaan dan patroli juga akan ditingkatkan untuk mencegah terjadinya aksi kejahatan di Jakarta.

Pengamanan longgar

Kriminolog dari Universitas Indonesia, Josias Simon, menilai kepolisian belum berhasil mengamankan lokasi rawan karena memang wilayah yang harus dijaga sangat luas. Menurut dia, yang harus diutamakan saat ini adalah kerjasama antara penegak hukum lainnya untuk mencegah terjadinya aksi kriminalitas.

Munculnya perampok bersenjata api, kata Josias, lantaran adanya kemudahan dan keberhasilan dari pelaku sebelumnya. "Kalau saya lihat seperti itu, banyak mereka yang berhasil merampok ketimbang gagalnya. Sehingga gampang ditiru," ujar Josias.

Pelaku sangat mengandalkan senjata api dalam aksi kejahatan. Mereka dengan mudah mengintimidasi korbannya meski senjata yang dipakai belum tentu asli.

Senjata api juga jadi ukuran keberhasilan para bandit. Biasanya pelaku sudah mengintai calon korban dan melakukan survei lokasi. "Kalau sasaran kurang pengamanan bisa jadi target mereka, seperti minimarket dan bank," ujarnya. (umi)

Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian (Doc: AP Photo)

Bantu Israel Tahan Serangan Teheran, Menlu Iran Temui Menlu Yordania

Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Hossein Amir-Abdollahian bertemu dengan Menlu Yordania, Ayman Safadi, pada Kamis, 18 April 2024, di New York.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024