Kampus: Tak Sepenuhnya Kesalahan Panitia
VIVAnews - Peristiwa tewasnya Dwiyanto Wisnu Nugroho mahasiswa jurusan Geodesi dan Geometik, Intutut Teknologi Bandung (ITB) saat mengikuti orientasi kampus, pada Minggu, 8 Februari 2009 di Lembang, Bandung, Jawa Barat, bukan semata-mata kesalahan panitia, tapi juga orang tua.
"Kematian Dwiyanto tidak sepenuhnya kesalahan panitia penyelenggara ospek ilegal. Namun juga akibat kelalaian orang tua," ujar Wakil Rektor Bagian Kemahasiswaan dan Alumni, Widiyo Nugroho Sulasdi, ditemui di kampus ITB, Rabu, 11 februari 2009.
Karena menurut Widiyo, sebelumnya ITB telah mengingatkan para orang tua mahasiswa baru. Bahkan pada 2 Agustus 2007 lalu sebelum masuk, orang tua dan juga Dwiyanto Nugroho sendiri telah menandatangani surat perjanjian untuk tidak mengikuti kegiatan apapun, tanpa izin resmi dari pimpinan fakultas atau pimpinan ITB.
"Isi perjanjian itu, tidak akan melaksanakan orientsi studi, kaderisasi dan latihan-latihan yang diselenggarakan oleh sekelompok mahasiswa atau organisasi kemahasiswaan, yang tidak mendapat izin resmi dari pimpinan fakultas dan pimpinan ITB," ujar Widiyo.
Sehingga menurut Widiyo wajar bila kampus maupun polisi menginginkan keluarga melakukan otopsi, agar penyebab tewasnya mahasiswa angkatan 2007 ini diketahui secara pasti. Apakah memang murni sakit atau ada unsur lain diluar itu, seperti panitia lalai atau kemungkinan ada unsur kriminal.
Laporan: Sigit Zulmunir | Bandung