Generasi Tan Malaka Harus Paham Adat Istiadat Minang

Rapat tetua ada dan generasi Tan Malaka.
Sumber :

VIVA.co.id – Tetua adat yang ada di Keselarasan Bungo Setangkai berharap, setelah resmi dilewakan (disematkan) nya, gelar Datuk Tan Malaka, Hengky Novaron Arsil, yang tak lain merupakan penerus tahta gelar Tan Malaka yang ke tujuh, mampu menjadi panutan bagi masyarakat banyak.

Alumni FH Unsri Bersinergi dengan Fakultas untuk Tegakkan Hukum di Indonesia

Hal ini dikarenakan, selain menyandang gelar Datuk Tan Malaka, Hengky juga sudah merupakan Rajo Adat Keselerasan Bungo Setangkai, yang membawahi tiga wilayah sekaligus yakni, Nagari Suliki, Kurai, dan Pandam Gadang. Gelar dan posisi ini sama persis dengan yang pernah disandang oleh Ibrahim Datuk Tan Malaka yang juga merupakan Bapak Republik.

Datuk Bandaro Itam Rajo Rona Luak 50 Puluh selaku tokoh adat yang paling dituakan mengatakan, mengemban amanah sebagai Rajo adat Keselerasan Bungo Setangkai bukanlah perkara mudah. Amanah ini sangat berat. Sebab, di samping ia harus paham betul dengan silsilah adat Minangkabau, juga harus bisa memberikan contoh suri tauladan bagi masyarakat banyak.

Selain Presiden Jokowi, Ini 10 Pesohor yang Ulang Tahun di Bulan Juni

"Hengky harus bisa menjadi panutan bagi masyarakat banyak. Ia sekarang sudah menjadi Rajo Adat Keselarasan Bungo Setangkai dan bukan lagi orang biasa," kata Datuk Bandaro Itam Rajo Rona Luak 50 Puluh, usai mengikuti sidang adat pengukuhan gelar Datuk Tan Malaka, Kamis 13 April 2017.

Menurut Datuk Bandaro Itam Rajo Rona Luak 50 Puluh, agar seluruh yang menyangkut tentang adat istiadat Minangkabau dapat dipahami secara luas oleh Hengky Novaron Arsil, ia bersama dengan tetua adat lainnya (Ninik Mamak) akan selalu memberikan petuah dan pelajaran kepada Hengky. Karena adat istiadat Minangkabau tidak bisa hanya dipelajari melalui buku.

Get to Know the Four Mysterious Figures in Indonesia

"Dalam adat istiadat Minangkabau itu ada yang tersurat dan ada yang tersirat. Nah yang tersirat ini hanya disampaikan secara langsung dengan betul-betul memahami konteks yang disampaikan," ujarnya menambahkan.

Untuk itu, walau Hengky berdomisili di Jakarta dan jauh dari kampung halaman, tokoh adat akan tetap berkomunikasi untuk selalu memberikan pemahaman sampai Hengky betul-betul memahami seluruh kandungan adat Istiadat Minangkabau.

Diketahui, penyematan gelar Rajo adat Keselarasan Bungo Setangkai kepada Hengky Novaron Arsil Datuk Tan Malaka dapat dilaksanakan dengan sempurna, sesuai dengan tatanan adat yang berlaku setelah makam Ibrahim Datuk Tan Malaka yang tak lain merupakan Bapak Republik ditemukan di kawasan Selopanggung, Kediri pada 12 September 2009 lalu, berkat petunjuk dari sejarawan Belanda Harry A. Poeze. 

Ibrahim sang Pahlawan Nasional itu sendiri, merupakan generasi keempat yang menyandang gelar Datuk Tan Malaka. Generasi pertama yakni Amat Datuk Tan Malaka, kedua, Ma'Ali Datuk Tan Malaka, ketiga Abu Tahir Datuk Tan Malaka, Keempat Ibrahim Datuk Tan Malaka, kelima Somat Datuk Tan Malaka, keenam Abdul Muis Datuk Tan Malaka dan terakhir Hengky Novaron Datuk Tan Malaka. 

Di masa hidup dan menyandang gelar Datuk Tan Malaka, Ibrahim membawahi Tiga Nagari yakni Nagari kurai, Pandam Gadang dan Suliki. Tak hanya itu saja, Ibrahim juga membawahi 140 datuk yang terdiri dari Delapan Dubalang, Satu Tuanku Rajo, Delapan Datuk Pucuk, dan 135 Datuk Andiko. (mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya