Upacara Adat Pemulangan Jasad Tan Malaka Digelar Lima Hari

Simbolisasi Pemindahan Jasad Tan Malaka
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

VIVA.co.id - Jasad Sutan Ibrahim atau Tan Malaka dipulangkan untuk dimakamkan lagi dari Kediri, Jawa Timur, ke kampung halamannya di Limapuluh Kota, Sumatera Barat.

10 Kota Terbaik di Dunia untuk Jadi Tujuan Kerja Jarak Jauh

Pemakaman ulang itu sebenarnya hanya simbolik karena jasad yang dibawa hanya tanah liat yang diambil dari makam Tan Malak di Selopanggung, Kediri. Tan ibarat sudah menunaikan janji utang kepada orang kampung bahwa kelak ia akan pulang ke kampung halaman, tempat ia dilahirkan dan dibesarkan.

Berdasarkan hasil musyawarah Sepakat Alam yang dilakukan Majelis beradat, pelepasan delegasi penjemputan dan pemulangan jasad Tan Malaka dilaksanakan selama lima hari pada 13-16 April 2017. Ritual adat itu disebut Khaul Penutup.

Warga Kian Resah Dengan Maraknya Pelacuran di Jalanan Kota Ini

Menurut Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan, Khaul Penutup adalah puncak dari seluruh rangkaian proses penjemputan dan pemulangan jasad Tan Malaka dari perkuburan di Kediri hingga ke kampung halaman.

"Setelah prosesi khaul penutup ini selesai, maka usai sudah semua rangkaian kegiatan, mulai dari persiapan awal hingga pemulangan jasad Ibrahim Datuk Tan Malaka," kata Ferizal pada Rabu malam, 12 April 2017.

Banyak Pemudik Warga Nahdliyin, GP Ansor Buka 250 Posko Mudik

Dalam Khaul Penutup itu, sejumlah acara digelar, seperti maarak kabau, penampilan kesenian tradisional, pengukuhan Hengky Novanto sebagai generasi ketujuh yang menyandang gelar Datuk Tan Malaka oleh ninik mamak Kelarasan Bunga Setangkai Suliki Luak 50, peresmian patung Ibrahim Datuk Tan Malaka, dan pemberian penghargaan kepada sejumlah tokoh.

Saat prosesi Khaul Penutup ini selesai, relawan yang tergabung di Tan Malaka Institute dan YPP-PDRI tetap berupaya keras memperjuangkan hak kepahlawanan Tan Malaka.

“… serta berencana menjadikan kampung Tan Malaka sebagai tempat wisata ideologi agar semangat dan perjuangan Tan Malaka dapat diteruskan oleh generasi muda," ujar Ferizal.

Pada 12 September 2009, berkat petunjuk dari sejarahwan Belanda, Harry A. Poeze, sebuah makam yang diduga kuat kuburan Tan Malaka ditemukan di Selopanggung, Kediri. Makam itu kemudian dibongkar oleh tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Berdasarkan hasil uji kerangka jenazah, 99 persen jenazah yang ditemukan itu cocok dengan Tan Malaka.

Relawan yang tergabung dalam Tan Malaka Institute bersama dengan Yayasan Peduli Perjuangan (YPP) PDRI berupaya memindahkan makam Tan Malaka ke kampung halaman di Pandam Gadang, Nagari Suliki, Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya