- Anwar Sadat - VIVA.co.id
VIVA.co.id - Pada debat Pilkada DKI terakhir, tiga pasangan calon diberi kesempatan untuk menyampaikan closing statement atau pernyataan tertutup. Tujuan agar para calon bisa menegaskan apa yang menjadi kelebihan mereka, sehingga layak untuk dipilih masyarakat Jakarta.
Anies Baswedan mendapatkan kesempatan pertama, diikuti Agus Yudhoyono, lalu Basuki Tjahaja Purnama. Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta, Sumarno pun memberikan penjelasan.
"Seluruhnya diberikan kesempatan closing statmen. Bukan masalah itu (Ahok terakhir)," kata Sumarsono di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, 10 Februari 2017.
Pada pernyataan penutup, Basuki sempat menyentil dan mengkritik secara tajam program 1 M dari nomor urut satu dan program DP 0 persen kredit rumah dari nomor urut tiga.
Pernyataan penutup itu lebih banyak disampaikan oleh Basuki untuk menyentil program dari nomor urut satu dan tiga. Namun lantaran Basuki di sesi terakhir, pernyataan itu belum bisa ditanggapi.
Terkait Basuki mendapat giliran terakhir itu, Sumarno menjelaskan, bahwa hal itu sudah sesuai list yang telah diatur dengan prinsip keadilan. Bahkan dia menyebut itu sudah sesuai dengan urutan. Dari awal debat saat menyampaikan visi misi, dimulai dengan pasangan calon nomor urut 1. Kemudian terus bergulir secara berurutan giliran untuk setiap sesinya.
"Kalau itu dilihat pertanyaan pertama diberi kesempatan penyampaian visi misi langsung nomor satu. Setelah itu nomor dua, nomor tiga. Kembali lagi. Jadi sudah kita bikin list. Dan memang itu sangat adil," katanya.