Bachtiar Nasir: Bahaya kalau PDIP dan Muslim Dibenturkan

Ustaz Bachtiar Nasir
Sumber :
  • VIVA.co.id/Syaefullah

VIVA.co.id – Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia atau GNPF-MUI, Bachtiar Nasir, mengatakan bahwa Kota Surabaya bisa maju karena kerja sama apik antara umat Islam dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dia berharap tidak ada yang membenturkan PDIP dengan umat Muslim di kota tersebut.

Arti dan Peran Amicus Curiae yang Diajukan Megawati dan Habib Rizieq ke MK

"PDIP itu yang memajukan Surabaya hari ini, yang wali kotanya sekarang berkelas internasional. Semua itu berjalan baik pasti karena dukungan dari umat Islam, dukungan Muhammadiyah juga," kata Bachtiar seusai mengisi pengajian di kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya di Jalan Sutorejo Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu, 28 Januari 2017.

Pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu menuturkan, selama ini umat Islam bersama PDIP bahu-membahu membangun Surabaya.

Hakim MK Buka Suara soal Megawati Ajukan Amicur Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

"Akan menjadi berbahaya kalau ada yang membenturkan antara PDIP dengan umat Islam di Surabaya ini. Dan saya tidak rela itu terjadi," kata Bachtiar.

Dia berharap tidak ada pihak yang membenturkan antara PDIP dengan umat Islam di Surabaya. "Karena itu jangan sampai PDIP dan umat Islam mau digosok karena yang merugi Surabaya, umat Islam dan PDIP sendiri," katanya.

Top Trending: Kisah Jenderal Agus Subiyanto, Sosok Aiptu FN hingga Istri Baru Habib Rizieq

Dia juga menyinggung hubungan antara Muhammadiyah dengan Nahdlatul Ulama (NU).

"Apalagi NU dan Muhammadiyah, hubungan historisnya lebih dekat lagi. Jangan sampai ada yang menggosok-gosok. Mari kita jaga perdamaian dan persatuan di Surabaya," ujar Bachtiar.

Hal itu disampaikannya sebagai respons atas isu yang berkembang sebelumnya tentang gerakan penolakan PDIP Surabaya atas rencana kehadiran tokoh Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke acara di Masjid Al Falah Surabaya. Rizieq pun pada akhirnya tidak jadi hadir.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Komisaris Besar Polisi M Iqbal, mengatakan bahwa isu pengadangan Rizieq oleh simpatisan PDIP yang sebelumnya beredar tersebut, hanya isu belaka. Hingga hari ini belum ada pergerakan massa yang menolak kegiatan Muhammadiyah dan GNPF-MUI di Surabaya.

"Tidak ada," kata M Iqbal saat memimpin pengamanan di Masjid Al Falah.

Iqbal menjelaskan, berdasarkan keterangan dari panitia acara, baik panitia di kampus Universitas Muhammadiyah maupun di Madjid Al Falah, Rizieq Shihab memang tidak diundang untuk berceramah. Dia lantas memastikan bahwa dua acara itu berlangsung aman.

Iqbal mengatakan, sebanyak 1.700 personel dari Polrestabes, Satpol PP dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya turun melakukan pengamanan untuk dua acara keagamaan tersebut selain untuk pengamanan perayaan Imlek.

"Ketika ada acara keagamaan seperti ini dilaksanakan oleh masyarakat, negara harus hadir," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya