Tim Agus-Sylvi Sebut Survei Populi Center Bodohi Publik

Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut satu, Agus Yudhoyono saat kampanye.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Reza Fajri

VIVA.co.id – Tim Pemenangan pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Agus Yudhoyono-Sylviana Murni meragukan hasil survei yang menunjukkan bahwa calon petahana lebih unggul dibandingkan Agus-Sylvi. Dipo Ilham dari tim pemenangan Agus-Sylvi menilai bahwa survei yang menunjukkan hasil Ahok-Djarot unggul, berbeda dari survei dan polling lainnya.   

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

“Ahok yang di semua survei lembaga lain berada di bawah posisi Agus-Sylvi. Di survei ini melesat 11 persen di atas Agus-Sylvi, Anies-Sandi biasanya berada di paling bawah. Survei ini aneh jangan terus membodohi publik," ujar Dipo yang juga Wasekjen DPP PAN itu di Jakarta, Selasa 24 Januari 2017.

Hal itu disampaikan Dipo merujuk hasil survei Populi Center yang dikeluarkan pada akhir pekan kemarin. Dengan menggunakan istilah 'guilt by association', dia menilai bahwa survei tersebut bermasalah dan bermuatan kepentingan tertentu.   

SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017

Ketika disinggung jikalau hasil survei tersebut dipengaruhi posisi Sunny Tanuwidjaja sebagai Anggota Dewan Penasihat Populi Center yang juga merupakan orang dekat Ahok, Dipo menanggapinya.

Dia menilai bahwa kehadiran Sunny dalam lembaga tersebut sedikit banyak bisa mempengaruhi hasil sehingga Ahok-Djarot unggul.  “Opini publik memang memiliki hukumnya sendiri. Selama ada Sunny di dalam kepengurusan Populi Center, semua survei Populi memenangkan Ahok-Djarot dengan margin yang jauh sekali,” katanya.

Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax

Dia mengatakan, bahwa hasil survei tersebut sering berbeda dengan survei lembaga lain yang menunjukkan pasangan petahana tersebut justru tertinggal dibandingkan kandidat lain. "Hal ini membuat Populi Center sulit meyakinkan publik,” ujar Dipo.

Sebelumnya, Populi Center melakukan survei untuk mengetahui tingkat elektabilitas ketiga pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta. Hasilnya, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) unggul atas dua pasangan lainnya dengan tingkat elektabilitas 36,7 persen.

Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) berada di peringkat kedua dengan elektabilitas 28,5 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi) di peringkat terakhir dengan elektabilitas 25 persen. Elektabilitas Agus-Sylvi merosot dibandingkan pada Desember 2016 yang mencapai 32,2 persen. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya