Emirsyah Bantah Pernah Berbisnis dengan Soetikno

Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVA.co.id – Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, memastikan tidak pernah mengondisikan agar membeli mesin pesawat dari Rolls Royce.

KPK Simpan Banyak Data untuk Bantu Lembaga Antikorupsi Inggris

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Emirsyah sebagai tersangka karena diduga menerima suap dari beneficial owner Cannaught International Pte. Ltd, pendiri PT Mugi Rekso Abadi, Soetikno Soedarjo, dalam bentuk uang 1,2 juta euro dan US$180 ribu atau setara dengan Rp20 miliar.

Ia juga diduga menerima suap dalam bentuk barang senilai US$2 juta. Dugaan penyuapan itu diduga diberikan dalam rentang 2005 hingga 2014, agar Emirsyah membeli mesin pesawat dari Rolls Royce.  

KPK Pastikan Bantu Inggris Usut Tuntas Korupsi Garuda Indonesia

"Sudah berbicara dan ada kaitannya dengan Rolls Royce setelah KPK bicara. Dia (Emirsyah) terkejut, dia tidak melakukan pembicaraan apa pun, apalagi untuk mendapatkan sesuatu, mengondisikan dan intervensi," kata kuasa hukum Emirsyah Satar, Luhut Pangaribuan saat berbincang dengan tvOne, Jumat, 20 Januari 2017.

Sementara itu, soal jumlah uang suap yang telah disangkakan KPK, Emirsyah masih ingin memverifikasi secara internal. Karena dipastikan kalau dia tidak pernah menerima suap.

Bekas Bos Garuda Indonesia Emirsyah Satar akan Kasasi Putusan PT DKI

"Kami akan periksa kebenarannya," katanya.

Kemudian, soal hubungan dengan Soetikno Soedarjo, Luhut memastikan bahwa Emirsyah tidak punya hubungan bisnis dengannya.

"Secara bisnis tidak ada hubungan, itu yang saya dengar. Tapi secara pribadi mereka kenal. Kenal sejak dulu, sebelum Emir di Garuda. Dia agak terperanjat (disangka) ada hubungan koruptif dengan Soetikno," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya