Gempa 5,3 SR di Aceh Bikin Anak-anak di Posko Trauma

Seto Mulyadi alias Kak Seto, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, saat menghibur anak-anak korban gempa di posko pengungsian di Pidie Jaya, Aceh, pada Jumat, 9 Desember 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zulfikar Husein

VIVA.co.id – Ratusan anak di Desa Raya, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, yang sedang mengikuti kegiatan trauma healing di tenda darurat milik Brimob Polda Aceh panik akibat gempa susulan berkekuatan 5,3 Skala Richter yang terjadi pukul 09.50 WIB, Minggu, 11 Desember 2016.

10 Gempa Terdahsyat di Bumi, Ada Indonesia

"Anak-anak tenang tidak apa-apa, kita di sini saja tidak lari," seru salah seorang Polwan yang sedang menghibur anak-anak.

Saat gempa, ada sekitar 100 lebih anak-anak mengikuti kegiatan penanganan trauma dari Polda Aceh itu.

Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Aceh Jaya

Gempa susulan pada pagi ini memang terasa cukup kuat, tidak seperti gempa susulan sebelumnya.
Pantauan VIVA.co.id, di lokasi posko kesehatan Polda Aceh di Posko Kecamatan Trienggadeng, sejumlah anak-anak yang sedang diajak bermain menangis saat gempa terjadi. Anak-anak ketakutan.

Gempa susulan yang terasa sekitar 3 sampai 4 detik tersebut juga membuat warga panik. Warga terlihat kebingungan mencari lokasi yang dinilai aman dari bahaya runtuhnya bangunan akibat gempa.

Empat Wilayah di Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,6

Sejumlah relawan dan personel polisi dan polwan membantu menenangkan warga dan anak-anak yang panik.  Namun beberapa anak masih saja menangis dan memanggil ibunya.

Tak hanya di Pidie Jaya dan sekitarnya, gempa susulan tersebut dilaporkan juga terasa hingga ke wilayah Kota Lhokseumawe.

"Di Lhokseumawe juga terasa gempanya, cuma kecil," ujar Fandi, warga Lhokseumawe kepada VIVA.co.id.

Gempa bumi, berkekuatan 5.3 SR terjadi di Pidie Jaya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, gempa terpusat pada kedalaman 10 Kilometer.

"Lokasi gempa berada di 5,32 Lintang Utara, 96,21 Bujur Timur. Tepatnya di 18 km Timur laut Pidie Jaya, Aceh. Gempa ini tidak berpotensi tsunami," kata Kepala BMKG Aceh, Eridawati, saat dikonfirmasi.

Eridawati menambahkan, hasil monitoring BMKG menunjukkan jumlah gempa bumi susulan yang terjadi di Pidie Jaya, Provinsi Aceh, mencapai 74 kali.

Sebelumnya juga disampaikan oleh Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Dr Daryono, hingga Minggu pagi 11 Desember 2016, pukul 08.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan jumlah gempa bumi susulan yang terjadi di Pidie Jaya, Provinsi Aceh, mencapai sebanyak 73 kali.

Gempa susulan itu terjadi sebanyak 45 kali pada Kamis, sebanyak 14 kali pada Jumat dan sebanyak 7 kali pada hari Sabtu kemarin. Minggu hari ini, sudah terjadi dua kali gempa. Pada pukul 01.45 WIB, dengan kekuatan 3,5 SR dan 09.50 WIB, dengan kekuatan 5,3 SR.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya