Semangat Santri di Kancah Politik Masa Kini Dinilai Relevan

Peringatan Hari Santri Nasional
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Didik Suhartono

VIVA.co.id – Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jazuli Juwaini mengingatkan pentingnya semangat santri, seperti yang ditunjukkan pada saat perjuangan kemerdekaan. Semangat santri perlu tetap dijaga dalam kancah politik masa kini.  

Petinggi Gerindra: Kemungkinan Pengajuan Hak Angket DPR Hanya 3 Persen

"Kaum santri memiliki peran dominan dalam sejarah perjuangan kemerdekaan. Maka, bangsa ini wajib memberikan penghormatan dan apresiasi yang tinggi kepada para santri," kata Jazuli melalui siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Senin 24 Oktober 2016,

Menurut Jazuli, resolusi jihad hadhorutu syaikh KH Hasyim Asy’ari sebagai ulama pendiri NU dengan pernyataannya yang terkenal bahwa membela Tanah Air dari penjajah, hukumnya fardlu’ain, atau wajib bagi setiap individu menjadi semangat yang menyalakan gelora jihad seantero Nusantara. Ini yang dinilai menjadi landasan diperingatinya hari santri.

Ogah Jadi Menteri di Kabinet Prabowo, Ganjar: Berada di Luar Jauh Lebih Baik

"Bahkan, peran ulama santri ini kalau kita baca sejarah tidak pernah absen, tidak hanya saat revolusi fisik, tetapi saat pembentukan negara, dasar negara, konstitusi hingga fase pascakemerdekaan saat ini," lanjutnya.

Aktualisasi peran santri yang paling penting saat ini, menurut Jazuli, adalah untuk menjaga karakter bangsa.   

Hasto PDIP Tak Masalah Jika Megawati dan Prabowo Bertemu

"Kaum santri harus terdepan dalam menjaga dan menumbuhkan karakter bangsa yang relijius, berperikemanusiaan, bersatu, dan berkeadilan sesuai dengan jiwa dan semangat Pancasila," tegasnya.

Lebih lanjut, Jazuli berharap, kaum santri tidak terbawa tarikan kepentingan pragmatis, karena hal itu akan mengorbankan wibawa perjuangan dan peran kaum santri. Hal tersebut, disampaikan Jazuli menanggapi hari santri yang jatuh pada 22 Oktober, yaitu Sabtu kemarin.

"Kaum santri harus bergerak dan berperan dalam tataran high politics, atau politik kebangsaan," kata Anggota DPR asal Banten ini. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya