Agus-Silvy Salip Ahok-Djarot di Kepulauan Seribu

Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni di kantor pusat Partai Demokrat di Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Moh. Nadlir

VIVA.co.id – Demografi dukungan bagi kandidat calon Gubernur DKI Jakarta menjadi penentu  pemenang  Pilkada 2017. Skala Survey Indonesia (SSI) melakukan survei demografi di enam wilayah yang masuk dalam administrasi Provinsi DKI Jakarta.

Demokrat NTB Tak Hanya Ikrar Setia pada AHY tapi Deklarasi Capres 2024

"Agus-Sylvi unggul di Kepulauan Seribu dengan dukungan 60 persen, Anies-Sandi 30,3 persen dan Ahok-Djarot 10,0 persen," kata Direktur Eksekutif SSI, Abdul Hakim MS di kawasan Menteng, Jakarta, Minggu 23 Oktober 2016.

Abdul menduga hal ini disebabkan kasus pengutipan surat Al Maidah 51 oleh Ahok beberapa lalu di wilayah ini. "Sedikit banyak, itu mempengaruhi suara dia disana," ucapnya.

AHY Tunjuk Suami Arumi Bachsin Jadi Plt Ketua Demokrat Jatim

Sentimen negatif terhadap Ahok-Djarot ini berdampak positif kepada pasangan Agus-Sylvi. "Agus-Sylvi dan Anies-Sandi dapat merebut suara itu," ujarnya.

Di wilayah lain, Ahok-Djarot masih merajai. Di Jakarta Selatan dukungan terhadap Ahok-Djarot mencapai 33,5 persen. Di bayang-bayangi Agus-Sylvi 21,2 persen dan Anies-Sandi 17,1 persen. Dengan masa mengambang 28,2 persen.

AHY: Reshuffle Kabinet Jangan Cuma Gimik Politik

Jakarta Timur dukungan Ahok-Djarot 27,7 persen. Agus-Sylvi 16,8 persen dan Anies-Sandi 12,7 persen, dengan masa mengambang 42,8 persen. Jakarta Pusat, Ahok-Djrot masih unggul 42,9 persen, disusul Anies-Sandi 28,6 persen dan Agus-Sylvi 11,4 persen, dengan masa mengambang 17,1 persen.

Jakarta Barat Ahok-Djarot masih unggul 36,8 persen, Anies-Sandi 23,2 persen dan terakhir Agus-Sylvi 20,0 persen dengan masa mengambang 20,2 persen. Jakarta Utara Ahok-Djarot masih unggul 36,4 persen di tempel Agus-Sylvi 22,9 persen dan Anies-Sandi 18,6 persen, dengan masa mengambang 22,1 persen.

Dengan demografi suara yang ada, pasangan Anies-Sandi dan Agus-Sylvi masih mempunyai peluang untuk mengejar ketertinggalan. Terutama bagi pasangan Agus-Sylvi yang memang muncul belakangan, namun bisa unggul di Kepulauan Seribu.

"Segala kemungkinan masih bisa terjadi, adu gagasan, debat publik akan menjadi salah satu kunci perubahan pilihan politik warga Jakarta. Masih ada waktu empat bulan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya