Kurangi Macet dan Banjir, Jadi Modal Kampanye Ahok

Ahok dan Djarot Daftar ke KPUD
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA.co.id – Guna menarik hati publik Jakarta, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat tidak akan lagi mengumbar janji-janji manis untuk memenangkan pertarungan Pilkada DKI Jakarta 2017.

Masinton Pasaribu: Surat Ketua DPR ke DPD Sesuai Amanat UU

Anggota tim pemenangan Ahok-Djarot, Masinton Pasaribu mengatakan, jagoannya akan lebih banyak mengusung fakta-fakta keberhasilan yang sudah berhasil dicapai di pemerintahan saat ini yang dipimpin keduanya.

"Akan kami komunikasikan capaian apa yang sudah dikerjakan, bukan yang akan atau baru dijanjikan. Capaian apa yang dijanjikan pada Pilgub 2012 lalu, apa progresnya," ujar Masinton di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 1 Oktober 2016.

Masinton Ingin Dalami Dugaan Skandal Impor Emas Rp47 Triliun

Dengan itu, kata Masinton, penilaian terhadap capaian kerja yang telah dilakukan Ahok akan sepenuhnya diberikan kepada masyarakat Jakarta untuk menilainya.

"Biar masyarakat kasih penilaian. Sodorkan fakta dan bukti kerja bukan lagi janji," ungkap politisi PDI Perjuangan tersebut.

Harga Indomie Selangit Viral hingga Dahlan Iskan Sentil Dirut

Bukti keberhasilan Ahok-Djarot tersebut misalnya yakni mampu mengurangi macet dan banjir di DKI Jakarta. Capaian-capaian itu yang akan dijual ke publik.

"Sejak 2012, kepemimpinan Ahok bisa atasi banjir-macet. Capaian itu yang akan disampaikan. Dahulu jika hujan genangan akan lama surut, sekarang hujan genangan cepat surut," kata Masinton.

"KJS-KJP kan primadona pemerintah atasi masalah kesehatan dan pendidikan warga Jakarta. Itu kan diapresiasi warga Jakarta," katanya.

Meski belum sepenuhnya banjir dan macet hilang, tapi usaha untuk menyelesaikan masalah klasik Jakarta tersebut terus dilakukan dari waktu ke waktu atau berkesinambungan.

"Ya belum 100 persen. Capaiannya di atas 60 persen, itu berbanding lurus dengan tingkat kepuasan masyarakat Jakarta. Ya nilainya B+ lah. Tapi bagaimana meyakinkan rakyat biar bisa dilanjutkan," ujar Masinton.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya