Polisi: Dimas Kanjeng Punya Tim Peracik Foto Tokoh Nasional

Taat Pribadi alias Dimas Kanjeng saat digiring petugas di gedung Ditreskrimum Polda Jatim, Surabaya, pada Rabu, 28 September 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id - Banyak foto tokoh nasional terpajang di rumah dan Padepokan Dimas Kanjeng yang dipimpin Taat Pribadi, tersangka pembunuhan dua anak buahnya. Kebanyakan foto menggambarkan momen saat Dimas Kanjeng bersalaman atau berswafoto (selfie) dengan tokoh yang banyak publik kenal.

Pegawai Pembunuh Bos Pelayaran Sempat Kesurupan, Polisi: Itu Pura-pura

Salah satu tokoh nasional yang fotonya terpajang di rumah Taat Pribadi ialah foto Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Itu diketahui setelah hampir seribu polisi menggerebek padepokannya di Desa Wangkal, Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pekan lalu.

"Banyak sekali foto tersangka bersama tokoh terkenal. Saya tidak perhatikan satu per satu karena fokus penggerebekan. Tapi yang saya lihat salah satunya foto Panglima TNI, Pak Gatot Nurmantyo," kata Ajun Komisaris Besar Polisi Cecep Ibrahim, Kepala Sub Direktorat I Direktorat Reserse Kriminal Umum, Polda Jatim, kepada VIVA.co.id pada Kamis, 29 September 2016.

Ternyata, Tersangka Pembunuh Bos Roti Asal Taiwan Mau Lukai Orang Lagi

Dalam pemeriksaan diketahui bahwa foto-foto tokoh nasional itu dipajang Taat di rumah dan padepokannya untuk meyakinkan pengikutnya. Untuk memaniskan foto dan pencitraan, tersangka membentuk tim desain dan teknologi informasi. "Sekarang, kan, gampang memotong foto orang terus dipasang seolah bersama kita," ujar Cecep.

Selain soal foto, katanya, Dimas Kanjeng juga membentuk tim pembuat sejumlah barang yang disampaikan kepada pengikutnya sebagai barang bertuah. "Seperti bolpoin laduni tujuh bahasa, itu ada pembuatnya. Ada juga yang bertugas membuat perhiasan emas imitasi," katanya.

Saksi: Ada 2 Pria Mencurigakan Sebelum Editor Metro TV Ditemukan Tewas

Bukan hanya itu, bahkan soal 'air sakti' yang disuguhkan Dimas Kanjeng kepada pengikutnya setiap istigasah dibeli dari seorang ahli spiritual yang juga mengasuh sebuah padepokan di tempat lain. "Saya tidak bisa sebut nama dan tempat padepokannya," kata Cecep.

Dengan trik pencitraan sepert itulah Dimas Kanjeng mampu memengaruhi puluhan ribu orang agar mau menyetorkan uang dengan iming-iming bisa digandakan. Nyatanya, banyak uang pengikutnya tidak kembali. Sebagian di antaranya melaporkan Taat ke Mabes Polri dan Polda Jatim karena menyadari telah tertipu.

Taat Pribadi alias Dimas Kanjeng ditangkap petugas gabungan Polres Probolinggo dan Polda Jatim pada Kamis, 22 September 2016. Dia disangka mengotaki pembunuhan dua anak buahnya, Ismail Hidayat dan Abdul Gani. Dia juga diduga melakukan penipuan praktik penggandaan uang. Penangkapan Dimas Kanjeng dikawal hampir seribu polisi.

Selain tersangka kasus pembunuhan, Taat kini terbelit kasus dugaan penipuan dan pencucian uang. Tiga laporan penipuan diterima Polda Jatim dengan kerugian korban total Rp1,5 miliar, satu laporan di Markas Besar Polri dengan kerugian korban Rp20 miliar. Untuk kasus penipuan, Taat masih berstatus saksi terlapor, belum tersangka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya