Kenali Masalah Mobil dari Asap Knalpot, Wajib Tahu

Ilustrasi asap mobil.
Sumber :
  • Acc

VIVA.co.id – Banyaknya kendaraan roda empat di pasaran tidak dibarengi oleh kemampuan pemilik dalam mendeteksi kerusakan. Sejatinya, pemilik mobil diharapkan rutin mengecek kondisi kendaraan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan saat melakukan perjalanan, seperti kendaraan mogok tiba-tiba.

Libur Nataru, Ngebut di Jalan Tol ini Siap-siap Ditilang

General Repair Service Manager PT Toyota Astra Motor (TAM), Iwan Abdurrahman menjelaskan perihal deteksi dini yang dapat dilakukan pengendara jika berada di jalan. Salah satunya dengan melihat kondisi asap yang keluar dari knalpot.

"Kalau asap putih agak pekat dan terus terusan walau sudah panas, kemungkinan besar ring piston sudah aus. Jadi oli mesin masuk ke ruang bakar dan ikut terbakar," kata Iwan kepada VIVA.co.id di Jakarta, Kamis 29 September 2016.

Catatan Buat Orang Tua, 4 Bahaya Meninggalkan Anak di Dalam Mobil

Menurut Iwan, gejala ini ditandai dengan borosnya konsumsi kendaraan terhadap oli mesin. Kondisi tersebut juga dapat untuk mengetahui gejala kerusakan yang terjadi pada kendaraan bermesin diesel.

"Kalau di diesel kurang lebih sama. Hanya ada juga gejala asap putih, karena solar tidak terbakar sempurna, misal karena jumlah solar kebanyakan," ujarnya.

Mengenal Forged Piston, Teknologi Unggulan Yamaha Adopsi dari MotoGP

Dia menjelaskan, asap putih dari knalpot disebabkan piston mesin yang sudah aus, biasanya karena usia pakai kendaraan dan akibat kurang telaten dalam perawatan kendaraan. Namun, banyak juga kasus yang terjadi lantaran gaya mengemudi kurang tertib atau kendaraan dipaksa kebut-kebutan.

"Yang pasti sih biasanya umur. Tapi jaraknya cukup panjang sih, ada yang sampai 10 tahun masih oke," katanya.

Untuk itu, ia mengimbau pemilik kendaraan dapat mematuhi jadwal servis pada mobilnya. Sebagai langkah mendeteksi kerusakan pada mesin maupun komponen lain, bisa dilakukan dengan mengganti oli mesin sendiri. Tentunya dengan oli yang direkomendasi pabrikan kendaraan.

"Misal, saking sibuknya tidak sempat ke bengkel untuk servis, paling tidak ganti olinya dulu deh. Kan cepat tuh kalau ganti oli saja," ujarnya.

Toyota sendiri, kata dia menerapkan jadwal servis pada produknya dalam kelipatan capaian jarak tempuh 10.000 kilometer atau setiap enam bulan. "Merek lain ikuti petunjuk pabrikannya saja, sesuai di owner manualnya," kata Iwan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya