Pertamina Kejar Produksi 1,9 Juta Barel Migas pada 2025

kilang minyak
Sumber :
  • www.dpi.vic.gov.au

VIVA.co.id – PT Pertamina (Persero) menyatakan, akan menargetkan produksi minyak dan gas (migas) pada 2025 sebesar 1,9 juta barrel of oil equivalents per day (boepd), atau barel setara minyak dan gas per hari.

Lifting Migas RI 2021 Anjlok, Menteri ESDM Bongkar Penyebabnya

Untuk dapat realisasikan itu, perseroan mengaku telah menyiapkan strategi demi tercapainya target tersebut.

VP Corporate Communication Pertamina Wianda Puponegoro mengungkapkan, perseroan telah mendapatkan project development untuk mendorong produksi sumur, agar produksi bisa dapat ditingkatkan. Melalui kerja sama tersebut, perseroan berharap jumlah produksi migas bertambah sekira 246 boepd.

Menkeu Tak Mau Alasan Produksi Migas Defisit Saat Transisi Energi

"Saat ini, operasi rata-rata produksi migas Pertamina mencapai 624 boepd di 2015. Sampai September 2016, jumlah produksi meningkat 660 boepd. Dengan mendorong peningkatan produksi sumur lama diharapkan bertambah 246 boepd," ujarnya, saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Kamis 29 September 2016.

Wianda juga mengakui, perseroan tengah mengembangkan 11 proyek migas pada enam lokasi berbeda. Bentuk produksinya bisa berupa uap maupun listrik. Dengan 11 proyek ini, perseroan menargetkan menambah jumlah produksi sekitar 90 ribu barel ekuivalen per hari.

Kuartal III-2021, Subsektor Migas Setor Rp81,90 T ke Kas Negara

"Kita juga sudah maping sampai 2025, ternyata ada 30-an blok yang masa kontraknya akan segera habis. Kita harapkan kita bisa masuk dan bisa tambah 482 ribu barel ekuivalen per hari," tuturnya.

Selain itu, Wianda juga menambahkan bahwa perseroan telah melakukan kerja sama untuk masuk mengolah blok-blok yang ada di luar (overseas). Jumlah cadang ini masuk cadangan raksasa bagi perseroan untuk meningkatkan produksi migas. 

Dia menambahkan, dalam cadangan tersebut perseroan menargetkan 473 ribu ribu barel ekuivalen per hari. "Hal-hal ini yang akan dilakukan untuk memastikan 1,9 juta barel ekuivalen per hari dapat tercapai di 2025," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya