Nusron: Kader Tak Dukung Ahok, Nanti Juga Capek Sendiri

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Sejumlah kader Partai Golkar meminta petinggi partai tersebut mempertimbangkan lagi dukungan pada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Alasannya, resistensi sebagian masyarakat kepada Ahok semakin meluas.

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

Koordinator Bidan Pemenangan Pemilu Wilayah Indonesia I (Jawa dan Sumatera) Nusron Wahid ikut memberikan tanggapan. Menurutnya, pihaknya lebih memilih fokus memenangkan Ahok dalam kontesasi Pilkada DKI daripada memikirkan soal tersebut.

"Ya biarin saja mas. Nanti juga capek sendiri," kata Nusron kepada VIVA.co.id, Kamis, 29 September 2016.

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

Politikus yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengaku tidak pusing dengan gerakan para koleganya di Golkar tersebut. Dia justru mempersilakan mereka untuk bersikap. "Biasa itu demokrasi," kata Nusron.

Sebelumnya diberitakan, politikus senior Partai Golkar, Indra Bambang Utoyo, membenarkan soal adanya sejumlah kader Golkar yang meminta agar mempertimbangkan kembali pencalonan Ahok oleh Golkar. Mereka setidaknya memiliki tiga pertimbangan.

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

Pertama,  Ahok bukanlah sosok politisi yang dikenal loyal, dia keluar masuk berbagai partai untuk tujuan-tujuan politik jangka pendek tanpa memperhatikan etika politik yang dianut partai politik, khususnya tradisi kaderisasi internal parpol.

Kedua, sentimen anti Ahok yang semakin berkembang luas di masyarakat DKI Jakarta bahkan berkembang hingga ke seluruh Indonesia khususnya umat Muslim Indonesia.Sentimen anti Ahok di khawatirkan akan menggerus suara pemilih Muslim di daerah basis Golkar dan menyulitkan upaya Golkar dalam memenangkan Pilkada serentak 2017.

Ketiga, tren elektabilitas Ahok yang terus menurun padahal Pilkada DKI Jakarta masih 5 bulan lagi. Sehingga kemungkinan Ahok kalah masih bisa terjadi. Apabila hal tersebut terjadi kami meminta DPP dan DPD DKI Jakarta segera menyiapkan langkah-langkah antisipasi agar kekalahan Ahok tidak berimbas kepada Golkar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya