Dituding Separatis, ForBALI Gelar Kirab Bendera

Demo Tolak Reklamasi Teluk Benoa di Bali.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan

VIVA.co.id – Aktivis Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa (ForBALI) kembali turun ke jalan. Kali ini mereka menggelar aksi kirab bendera Merah Putih memperingati 110 tahun Puputan Badung.

Menteri Rini Klaim Reklamasi Pelabuhan Benoa untuk Pariwisata Bali

Koordinator ForBALI, I Wayan Suardana menuturkan, selain memperingati Puputan Badung, aksi ini juga digelar untuk memperingati Hari Maritim Dunia yang jatuh tiap 23 September.

Selain itu, Gendo, sapaan akrab Wayan Suardana, menyebut aksi ini juga dihelat untuk menampik sejumlah tudingan miring yang dialamatkan kepada forum yang dipimpinnya.

Soal Reklamasi Pelabuhan Benoa, Pelindo III Temui Gubernur Bali

"Kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang mempelintir gerakan ini gerakan separatis, anti-NKRI, anti-Pancasila, dan anti-Merah Putih. Ini jawaban riil dari itu semua," ujar Suardana, di Denpasar, Bali, Minggu, 25 September 2016.

Pada kesempatan ini pula, aktivis ForBALI membawa 110 bendera Merah Putih. Kirab bendera ini diakhiri dengan sembahyang bersama di Pura Sakenan, Pulau Serangan, Denpasar.

Reklamasi Dihentikan Gubernur Bali, Pelindo III Lapor ke Menko Luhut

Adapun rute yang dilalui dalam kirab bendera sejauh 11 kilometer ini Jalan Udayana, Jalan Sutoyo, Jalan Sudirman, Pasar Sanglah, Jalan Raya Sesetan, Simpang Pesanggaran, by pass I Gusti Ngurah Rai dan Pulau Serangan.

"Yang penting rakyat bergerak dari titik nol kota Denpasar ke Serangan hampir 12 kilometer kami semua jalan kaki dan kami sanggup," kata Gendo.

Kirab bendera itu sendiri berlangsung dengan sistem estafet. Ada tiga titik pergantian yakni di depan SMA 2 Jalan Sudirman Denpasar, depan sekolah Widya Harapan, Jalan Raya Sesetan dan depan Hardys Sesetan, Jalan Raya Sesetan. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya