- Antara/ Andika Wahyu
VIVA.co.id – Politikus Partai Golkar Indra J. Piliang mengatakan memilih golput atau tak mau berpartisipasi di Pilkada Jakarta pada Februari 2017 mendatang. Dia mengatakan, memiliki hak konstitusional untuk tidak memberikan hak pilih.
"Pada kenyataannya, saya sekarang memilih abstain terutama di lingkungan tempat tinggal saya, Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat," kata Indra kepada VIVA.co.id, Minggu, 25 September 2016.
Menurutnya, kader-kader politik yang disiapkan menantang petahana tidak terlalu siap. Di satu sisi pendukung petahana sangat agresif terhadap pihak-pihak yang berseberangan pendapat.
"Saya lebih memilih sebagai seorang pasifis (yang tenang) sekarang ketimbang proaktif. Sikap saya abstain dan punya hak konstitusional soal itu," kata kader teras Golkar dan mantan pengamat politik itu.
Indra juga mengkritik sikap partai-partai pendukung Ahok yang menurutnya kurang mempertimbangkan sikap Ahok terhadap partai. Dalam hal ini diingatkan Indra bukan dalam konteks transaksional, namun calon yang diusung partai juga harus bisa menghargai partai politik. Menurutnya, elektabilitas yang tinggi selayaknya tak serta-merta menjadi alasan partai mendukung pasangan calon petahana.
"Lalu apa komitmen politik Ahok untuk Golkar, bukan soal transaksi tapi sikapnya (Ahok) yang seolah melihat partai itu seperti kucing kurap," kata dia lagi.
Indra menilai Ahok perlu lebih jelas menunjukkan pemikirannya terhadap partai. Hal tersebut disampaikan Indra menyusul beredarnya daftar sejumlah kader partai koalisi pendukung Ahok yang justru mempertanyakan dukungan terhadap calon petahana Gubernur itu.
Pilkada 2020, Demokrat dan Golkar Sepakat Usung 33 Paslon
Ketum Partai Demokrat AHY menemui Ketum Partai Golkar Airlangga
