- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id – Hujan lebat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sekitar wilayah Ibu Kota Jakarta, dan wilayah sekitarnya. Pada Sabtu kemarin, hujan lebat disertai angin merobohkan papan reklame dan jembatan penyebrangan orang di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Tiga orang dilaporkan tewas dan beberapa orang mengalami luka-luka serius.
Kepala Sub Bidang Informasi Meteorologi Publik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Hary Tirto Djatmiko, mengatakan BMKG sejak Agustus lalu telah menyampaikan informasi ke publik terkait potensi cuaca ekstrem di musim pancaroba.
"Cirinya hujan di siang dan malam hari. Kalau paginya cerah, akan ada hujan lebat, angin kencang di siang hari. Maka kami sudah himbau pohon dipotong, baliho ditertibkan," kata Hary dalam perbincangan bersama tvOne, Minggu, 25 September 2016.
Hary mengatakan, cuaca ekstrem sebenarnya bisa diketahui ciri-cirinya, salah satunya adalah waspada ketika pagi hari cerah, dan siang hari udara terasa gerah. Menurutnya, udara gerah itu menandakan kelembapan tinggi karena mulai terjadi pertumbuhan awan optimum.
"Itu tanda-tanda akan turun hujan lebat disertai angin dan kilat," ujarnya
Khusus untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, Hary menerangkan bahwa potensi hujan lebat disertai angin kencang masih akan terjadi hari ini hingga beberapa hari ke depan. "Masih didominasi di area Selatan. Selatan, Timur, Barat pertumbuhan awannya cukup aktif dan dominan, waktunya di atas jam 13-14. Kenapa? karena (awan) butuh transisi, butuh proses pembentukan awan sebagai syarat pembentukan hujan," terangnya.
Selama hujan terjadi, Hary mengimbau masyarakat menghindari berteduh di bawah pohon, atau bangunan semi permanen. Masyarakat diminta berteduh di bangunan permanen yang kokoh.
Imbauan PB IDI Agar Mudik dan Liburan Tetap Sehat di Musim Pancaroba
PB IDI mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan lakukan sejumlah persiapan dan pencegahan sebelum perjalanan baik liburan ataupun lainnya di musim pancaroba
