Tolak Digusur, Warga Rawajati Curhat ke TMP Kalibata

Khawatir digusur, Warga Rawajati gelar aksi tabur bunga di TMP Kalibata
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Anwar Sadat

VIVA.co.id – Sejumlah warga dari RT 9 RW 4 Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, menggelar ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta Selatan, Rabu, 31 Agustus 2016. Ziarah ini dilakukan warga sebagai reaksi terhadap isu penggusuran permukiman mereka oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Ratna Sarumpaet ‘Curhat’ dengan Wakil Ketua DPR

Dalam aksi itu, warga menggelar sepanduk bertuliskan "Warga RT 9 RW 4 Rawajati Menolak Digusur ke Marunda". Mereka juga berorasi mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pemprov DKI yang dinilai telah berlaku sewenang-wenang.

Setelah berorasi sekitar 10 menit, mereka masuk ke area pemakaman. Rombongan warga tersebut langsung menuju ke sebuah pusara dengan nisan bertuliskan nama Abdul Haris Nasution.

Cerita Derita Ida Bertahan Hidup di Puing Rumah yang Digusur

Sampai di sana, Koordinator Aksi, Imam Basuki (40) mulai membacakan doa untuk almarhum Jenderal AH Nasution, almarhum Jenderal Ahmad Yani, dan almarhumah Hasri Ainun Habibie. Doa juga untuk seluruh pahlawan Indonesia. Seusai membacakan doa, warga mulai menabur bunga di beberapa makam yang ada di TMP. Mereka juga menyiramkan air mawar di setiap makam yang dilewati.

Menurut kuasa hukum warga Rawajati, Jaya Montais, aksi ziarah ke TMP Kalibata dilakukan karena warga tidak punya kesempatan untuk berbicara dengan pemerintah.

Warga Rawajati Enggan Direlokasi, Wagub Djarot Santai

"Ini bentuk curahan hati (curhat) warga, kegelisahan warga yang akan digusur. Selama ini, warga sudah berkomunikasi dengan pemerintah yang masih hidup tetapi tidak ada respons sehingga warga menyampaikan unek-uneknya di sini," kata Jaya, di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu, 31 Agustus 2016.

Sekitar 60 rumah dengan jumlah 90 kepala keluarga (KK) di  Rawajati terancam digusur. Namun, warga menolak rencana itu. Mereka juga menolak untuk dipindah ke Rumah Susun (Rusun) Marunda. "Warga mau tetap di tempat itu saja. Hidup kayak semula, seharusnya negara memberikan fasilitas sebaik mungkin," ujarnya.

Menurut Jaya, warga menolak direlokasi karena jauh dari tempat tinggal semula dan akan mengganggu sekolah serta pekerjaan warga Rawajati.

Dari lokasi itu, warga berencana melanjutkan perjalanan ke DPRD DKI dengan bus. Tujuannya agar para wakil rakyat menolong warga dari ancaman penggusuran. "Kami berharap DPRD merespons."

(mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya