Suku Bunga AS Diproyeksi Masih Bikin Galau IHSG Hari Ini

Suasana di Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • Antara/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi pada perdagangan saham di hari terakhir bulan ini. 

IHSG Dibuka Melemah, Simak Rekomendasi Saham Akhir Pekan Ini

IHSG masih dibayangi dengan risiko kenaikan suku bunga di Amerika Serikat (AS), yang berimbas pada pergerakan rupiah terhadap dolar AS dan melemahnya harga komoditas.

"IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support (target batas bawah) di 5.330 hingga resistance (target batas atas) di 5.410 berpeluang rebound atau mengalami balik arah," kata Analis First Asia Capital, David N Suryanto, kepada VIVA.co.id, Rabu, 31 Agustus 2016.   

IHSG Dibuka Merah, Simak Rekomendasi Saham Awal Pekan Ini

Berkaca pada laju IHSG kemarin, kata David, aksi jual mendominasi perdagangan saham. Namun, aksi beli balik di akhir sesi akhirnya berhasil mengurangi koreksi IHSG hingga ditutup di 5.362,316.

"Saham sektoral yang berhasil menguat kemarin antara lain sektor tambang batu bara, perkebunan, dan perbankan. Sedangkan tekanan jual masih melanda saham sektor semen, konsumsi, dan properti," tuturnya.

Dolar AS Melemah, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas

Seperti diketahui, perdagangan kemarin diwarnai aksi jual asing hingga mencapai Rp766,27 miliar. Membaiknya sentimen pasar di akhir sesi menandai kekhawatiran kenaikan tingkat bunga AS mulai reda, dan sebaliknya pelaku pasar mulai melihat prospek perkembangan ekonomi AS yang lebih baik akan berdampak pada pemulihan perekonomian global.

"Pasar AS tengah menanti data tenaga kerja AS, Agustus, yang akan keluar akhir pekan ini di tengah meningkatnya kemungkinan kenaikan bunga Fed Fund Rate di pertemuan The Fed September ini," ujarnya.

Dengan demikian David merekomendasikan, sebaiknya investor hari ini mengakumulasi saham-saham di antaranya, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Kemudian, PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT United Tractor Tbk (UNTR), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya