JK Jawab Kritik SBY Soal Visi Maritim

Wakil Presiden Jusuf Kalla
Sumber :
  • ANTARA/Siswowidodo

VIVA.co.id – Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) menanggapi santai kritik mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai visi maritim pemerintah saat ini.

Menhan Prabowo Beli 2 Kapal Perang Fregat PPA Buatan Italia Untuk Perkuat Alutsista TNI AL

Menurut JK, kritik tersebut wajar. Karena yang dilihat SBY sebagai 'orang darat' tentu adalah pembangunan infrastruktur di darat. Namun, dijelaskan JK, pemerintah telah melakukan berbagai upaya guna mengembangkan sektor maritim. Sehingga, tidak tepat bila dikatakan visi pemerintah masih berat ke pembangunan infrastruktur darat.

"Ya tentu, semua tahu juga bahwa (maritim) ini bukan masalah baru, sejak dulu ada menteri kelautan, artinya sejak zaman Gusdur (mantan Presiden Abdurahmah Wahid) ini telah menjadi prioritas. Tetapi karena orang tinggal di daratan, ya otomatis yang nampak ya daratan," kata Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta. 

10 Negara Afrika dengan Kekuatan Angkatan Laut Paling Mengerikan

Seharusnya, kata mantan Ketua Umum Partai Golkar itu, melihat sesuatu tidak setengah-setengah. Apalagi soal infrastruktur. Sebab, pembangunan infrastruktur laut, juga berhubungan dengan darat. "Pengembangan infrastruktur kelautan juga kan banyak di darat," kata JK.  

Sebelumnya, SBY mengaku setuju dengan visi maritim yang menjadi salah satu program utama pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Namun, ia menilai, selama dua tahun pemerintahan berjalan, visi maritim ini baru sebatas retorika belaka.

RI Bangun Kapal Selam Sekelas Scorpene, Pengamat: Langkah Maju Pertahanan di Sektor Maritim

"Saya sering mendengar kita ini bangsa maritim negara kepulauan, wajib hukumnya harga mati pembangunan kita berwawasan maritim. Namun, yang saya dengar, yang saya ikuti, sebatas retorika," kata SBY saat memberikan orasi ilmiah di Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta, Sabtu lalu.

(mus)

Pasangan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Kemenangan Prabowo-Gibran Diharap Jadi Peluang Kembangkan Ekonomi Berbasis Laut

Pasangan Prabowo-Gibran bakal memimpin Indonesia periode 2024-2029 setelah MK menolak seluruh permohonan terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024