Porsche Macan Versi China Dijual Cuma Rp100 Jutaan

Zotye SR8, tiruan Porsche Macan.
Sumber :
  • Carnewschina

VIVA.co.id – Jika bicara barang palsu atau tiruan, China memang jagonya. Tak hanya mainan atau telepon seluler saja yang jadi korban kloning, tetapi mobil juga bisa dilakukan dengan bentuk yang sangat mirip.

Baru 5 Bulan Diperkenalkan, Sudah Muncul Tiruan Mobil Baru Tesla

Bahkan yang terbaru, korban kloningan datang dari sosok Sport Utility Vehicle (SUV) dari daratan Eropa, yakni Porsche Macan. Mobil asal Jerman yang mengadopsi nama salah satu hewan di Indonesia itu, baru-baru ini bocor dan tersebar di jagad maya dengan nama Zotye SR8.

Tidak ada informasi detail akan sosok Porche Macan versi palsu ini. Hanya saja, dari segi desain, eksterior Zotye SR8 ini sangat mirip, mulai dari bagian depan, samping, hingga belakang.

Mobil China Dapat Garansi 7 Tahun, Merek Jepang Enggak Takut

Seperti dilansir Carnewschina, Kamis, 25 Agustus 2016, kabarnya Zotye SR8 akan melakukan debutnya bertepatan dengan ajang Chengdu Auto Show 2016 atau awal September 2016 mendatang. Kendati sangat mirip, namun disebutkan bahwa mobil asal Tiongkok ini jelas-jelas berbeda. Secara dimensi, Zotye SR8 memiliki panjang 4.744 milimeter, lebar 1.647mm, tinggi 1.929mm dan wheelbase 2.850mm.

Sementara Porche Macan sendiri dimensinya lebih kecil, yakni 4.681mm, lebar 1.624mm, tinggi 1.923mm dan wheelbase 2.807mm.

Banjir Jadi Alasan Mobil Mewah Ini Hadir di Indonesia

Untuk jantung pacu, Zotye SR8 hadir dengan tiga pilihan mesin, yakni mesin turbo 1.5L yang menghasilkan daya 150 horse power dan mesin turbo 2.0L yang memuntahkan tenaga 190 horse power.

Demikian juga soal harga, Zotye SR8 ini jauh lebih murah dari Porche Macan. Jika Macan dijual mulai 558.000 Yuan atau setara Rp1,1 miliar, sementara Zotye SR8 dibanderol 88,8 ribu Yen atau RP175 juta.

Kebiasan China mengkloning pembuatan membuat mobil sudah seringkali terjadi. Di antaranya adalah Audi Q3 menjadi SR7, VW Tiguan menjadi Damai X, Audi Q5 menjadi Zotye T6000.

Protes hak ciptanya diduplikasi tanpa izin, sebenarnya telah dilakukan para produsen mobil yang menjadi korban. Namun sayang, pengadilan kerap memenangkan para produsen mobil Tiongkok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya