- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menegaskan, dalam mengeluarkan kebijakan, dia tidak berdasarkan mendukung satu operator. Menurutnya, tidak ada dalam 'darahnya' hanya diisi satu operator saja.
"Saya tidak berpihak terhadap industri telekomunikasi, karena saya pernah bagian dari Telkom, Telkomsel, XL, hingga Indosat. Saya sudah disuntik kebal untuk tidak berpihak ke manapun," ujar Rudiantara di Gedung Nusantara II Gedung DPR-RI, Jakarta, Rabu 24 Agustus 2016.
Rudiantara mengungkapkan, dengan pengalaman di berbagai operator, maka ia merasa tidak ada alasan untuk menguntungkan salah satu pihak, terutama soal penentuan biaya interkoneksi.
"Dengan pengalaman tersebut, saya menjamin tidak adanya keberpihakan," jawab pria yang disapa akrab Chief RA ini.
Rudiantara menyampaikan hal itu untuk membantah dugaan adanya keberpihakannya dalam menetapkan biaya interkoneksi sebesar Rp204 dari yang semulanya Rp250 per menit. Tudingan Rudiantara berpihak disampaikan oleh anggota Komisi I DPR RI dari PDIP Effendi Simbolon. Effendi mengaku mendengar 'bisikan' yang menyebutkan Rudiantara memihak salah satu operator.
"Saya dengar ada potensial merugikan negara cukup besar, triliunan rupiah. Saya ingin dengar langsung klarifikasi dari pak Menteri, apakah benar. Karena katanya dianggap berafilisasi blok (operator) mana," ucap Effendi.
Pakai APBD Rp 12 Miliar, Penajam Paser Utara Bangun Interkoneksi Perpipaan Air Bersih
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan anggaran lebih kurang Rp 12 miliar untuk melakukan interkoneksi jaringan pipa air bersih.
