PKS Minta Jokowi Lanjutkan Eksekusi Terpidana Mati

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohamad Sohibul Iman.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lucky Aditya

VIVA.co.id - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohamad Sohibul Iman, meminta Presiden Joko Widodo tetap melaksanakan eksekusi atas 10 terpidana mati kasus narkoba.

Diusulkan Tiru Filipina Perangi Narkoba, Ini Respons DPR

Hal ini terkait desakan suara jika eksekusi mati Freddy Budiman harus ditunda terlebih dahulu karena mempunyai informasi bermanfaat bagi pengungkapan kasus narkoba di Indonesia.

"Bahwa kemarin ada pengakuan dari saudara (gembong narkoba) Freddy Budiman keterlibatan beberapa oknum aparat harus ditelusuri lebih lanjut," ujar Sohibul seusai menghadiri acara halal bihalal bersama kader PKS Se-Jawa Timur, di Kota Batu, Minggu 31 Juli 2016.
Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar

Sebagai informasi, sebelum dieksekusi mati, Freddy Budiman mengaku kepada aktivis HAM, Haris Azhar, soal dugaan keterlibatan TNI dalam peredaran narkoba. Sohibul mengatakan pengakuan Freddy Budiman, harus segera diusut karena mempunyai nilai baik jika pernyataan itu terbukti.
DPR: Kicauan Freddy Budiman Adalah Pintu Masuk

"Tinggal bagaimana para penyidik bisa tahu cara memanfaatkan informasi ini," ucap Sohibul Iman.

Menurutnya, keputusan untuk menunda hukuman mati bergantung pada pertimbangan presiden.

"Saya kira itu dipertimbangkan saja artinya jika dengan informasi ini cukup dengan melacak keterlibatan oknum-oknum aparat siapa saja, ya dilakukan. Tapi saya kira eksekusi mati dilaksanakan saja," kata Sohibul.

Pemerintah Indonesia akan melaksanakan eksekusi 14 terpidana mati kasus narkoba. Dari 14 terpidana mati, empat terpidana sudah dieksekusi mati, Jumat dini hari, 29 Juli 2016 di Lapas Nusakambangan. Namun eksekusi terhadap 10 terpidana mati lainya masih ditunda hingga saat ini.

(ren)



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya