Tiba di Brasil, Tim Angkat Besi RI Langsung Berlatih Keras

VIVA.co.id
Al-Deehani, Atlet Tanpa Negara Pertama Raih Emas Olimpiade
- Tim angkat besi Indonesia tidak membuang banyak waktu. Baru masuk perkampungan atlet di Brasil, Kamis, 28 Juli 2016 malam, para lifter sudah langsung digeber dengan porsi latihan reguler pada keesokan harinya.

Tak Raih Medali, Dewi akan Kejar Peringkat Terbaiknya

Mereka tidak tampak mengalami
Hendra Setiawan Ungkap Rencana Masa Depan Kariernya
jetlag yang parah karena telah memangkas selisih waktu Jakarta dan Rio de Janeiro dengan berlatih di Cape Town, Afrika Selatan. Namun, sebagian masih belum pulih dari kelelahan akibat perjalanan yang cukup jauh.
 

Pada sesi latihan tersebut, Triyatno dan I Ketut Ariana terlihat belum mampu melakukan angkatan yang biasa mereka lakukan pada latihan di Cape Town, sehingga pelatih Aveenash Pandoo meminta mereka menghentikan sesi latihan.


Untungnya, hal tersebut tidak terjadi pada
lifter
lainnya. Deni, Eko Yuli Irawan, Muhamad Hasby, Dewi Safitri, dan Sri Wahyuni mampu melahap semua latihan yang diberikan.


Manajer tim, Alamsyah Wijaya, mengatakan tim pelatih mendapat kesempatan untuk memperbaiki banyak hal saat
training camp
10 hari di Afrika Selatan.


“Di Cape Town, kami melakukan
training camp
10 hari dengan program finalisasi latihan menuju pertandingan. Artinya kami memperbaiki teknik-teknik mereka yang salah, meningkatkan power mereka, memperbaiki nutrisi mereka agar lebih baik lagi, dan meminimalisir perbedaan waktu antara Rio dan Jakarta. Buktinya hari ini kami sudah bisa berlatih lagi dan tidak mengalami jetlag, dan ini adalah perkembangan yang luar biasa,” kata Alamsyah dalam rilis yang diterima
VIVA.co.id
.


Menghadapi Olimpiade 2016, PB PABBSI masih mengandalkan peraih dua medali perunggu Olimpiade, Eko Yuli Irawan, dan peraih medali perak di Olimpiade London empat tahun lalu, Triyatno. Alamsyah mengakui bahwa keduanya masih mejadi pilihan utama meski tidak menutup kemungkinan adanya bintang baru.


“Masih tetap (Eko dan Triyatno). Tapi kita juga harus lihat beberapa muka baru yang mungkin bisa jadi kuda hitam dalam Olimpiade di Rio ini,” kata Alamsyah lagi.


Pada Jumat lagi, sejumlah lifter Rusia dicoret dari daftar peserta akibat doping. Namun, kata Alamsyah, hal tersebut tidak berpengaruh banyak pada kondisi Indonesia.


“Mungkin tidak terlalu signifikan karena Rusia tidak mau banyak bersentuhan dengan kelas-kelas yang kita ikuti. Tapi ada satu lifter Rusia yang turun di kelas 69 putra dan yang mungkin akan membuat posisi kita lebih baik,” katanya lagi.


Tim angkat besi Indonesia akan mengawali langkahnya di Olimpiade Rio pada tanggal 6 Agustus mendatang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya