Polisi Tembak TNI, Dua Jenderal Siap Tanggung Jawab

Brigjen Pol. Rudi Sufahriadi (tengah, duduk) dan Brigjen TNI Ilyas Alamsyah Harahap (kiri, duduk) , menggelar konferensi pers di Polres Poso, Sulawesi Tengah, Rabu, 27 Juli 2016
Sumber :
  • Aldrim Thalara/ VIVA.co.id

VIVA.co.id - Brigadir Jenderal Polisi Rudi Sufahriadi selaku penanggung jawab dan Brigadir Jenderal TNI Ilyas Alamsyah Harahap selaku wakil penanggung jawab Operasi Tinombala, siap mempertangunggjawabkan tewasnya anggota TNI Den Intel Korem 132 Tadulako, Sersan Dua Muhammad Ilman, akibat luka tembak di Desa Towu Kecamatan Poso Pesisir Utara Kabupaten Poso Sulawesi Tengah. 

Bea Cukai dan Bareskrim Polri Jalin Sinergi Gagalkan Peredaran Narkotika di Tangerang dan Aceh
Kedua jenderal itu mengaku telah meminta Mabes Polri dan TNI untuk menurunkan tim investigasi untuk mengungkap peristiwa yang terjadi di lapangan, sehingga seorang anggota TNI tewas karena luka tembak pada bagian kepala.
 
8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara
“Kami akan bertanggung jawab,” tegas Rudi dalam konferensi pers di Mapolres Poso Sulawesi Tengah.
 
Melesat Naik Pangkat Jenderal Bintang Dua TNI, Mayjen Bangun Nawoko Kini Jabat Pangdivif 3 Kostrad
Rudi mengungkapkan, peristiwa ini menimbulkan duka mendalam bagi segenap anggota TNI dan Polri, yang dilibatkan dalam operasi. “Serda Ilman adalah pahlawan kami, karena dia gugur dalam melaksankan tugasnya,” katanya.
 
Rudi juga memastikan, pasca peristiwa ini, kekompakan seluruh pasukan dalam Operasi Tinombala tak terganggu. Namun peristiwa ini akan menjadi bahan pembelajaran sehingga tak terjadi lagi kesalahan dalam operasi.
 
“Pasca kejadian tersebut kami, baik TNI dan Polri, masih tetap Solid dalam melaksanakan tugas. Ada pun kesalahan kami akan evaluasi, biar tidak terjadi lagi,” kata Rudi.
 
Sebelumnya, Rudy menyebut insiden penembakan oleh anggota Tim Sekat Brimob terhadap Tim Satu Satgas Tinombala di Desa Towu, ini murni karena kesalahan komunikasi antara kedua tim.
 
Insiden itu terjadi berawal ketika Tim Satu Satgas Tinombala mendapat informasi ada dugaan penimbunan senjata di salah satu gua, tidak jauh dari pemukiman warga di Desa Towu. Tim lantas melakukan penelusuran ke lokasi. Namun, saat berada di dekat gua, tim ini disergap aparat Brimob yang juga mendapat laporan ada orang bersenjata sedang berada di perbukitan.
 
Anggota Brimob ini langsung mendatangi lokasi itu. Mereka memergoki sejumlah orang bersenjata sedang berada tidak jauh dari sebuah gua itu. Sempat terjadi kontak senjata antara anggota Brimob dan kelompok tersebut, yang diduga sisa kelompok Santoso. Beberapa saat kemudian satu orang dari kelompok itu tertembak, sementara empat orang lainya dapat disergap.
 
Setelah aksi penyergapan dilakukan, baru diketahui ternyata kelompok  itu adalah anggota Tim Satu Satgas Tinombala. Satgas itu terdiri dari anggota intelijen dari Sandi Yudha Kopassus dan intelijen dari Korem 132 Tadulako. Saat itu diketahui yang terkena tembakan di bagian kepala adalah Sersan Dua (Serda) Muhammad Ilman, anggota intelijen Korem 132 Tadulako.
 
Laporan: Aldrim Thalara - Poso
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya