Presiden Jokowi Akan Buka Konferensi Ulama Dunia Islam

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

VIVA.co.id – Pemerintah Republik Indonesia mendukung kegiatan Pemerintah Daerah (Pemda) Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Rabitah Alam Islami, yang akan menggelar konferensi ulama dunia Islam di Mataram, pada 29 Juli hingga 1 Agustus 2016.

Memajang Foto Ulama di Rumah, Bagaimana Hukumnya? Ini Kata Buya Yahya

Asosiasi masyarakat muslim dunia, nantinya akan berkumpul, guna membahas mengenai pemahaman dan pengamalan Islam yang damai. Hal ini terkait maraknya kasus terorisme, sekulerisme, dan sektarian yang menyebar di seluruh dunia.

"Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, maka kita akan menyelenggarakannya di Indonesia. Di NTB, kebetulan gubernurnya alumni kampus ternama Al-Azhar, Kairo," kata Ketua MUI Bidang Luar Negeri, Muhyiddin Junaidi, di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin 25 Juli 2016.

Zakat Fitrah Lebih Bagus Pakai Uang atau Beras? Ini Kata Ustaz Adi Hidayat

Adapun acara ini akan dihadiri oleh perwakilan dari 33 Provinsi se-Indonesia, serta sejumlah tokoh ulama, intelektual dan aktivis Muslim dari berbagai negara.

Ketua Rabitah Alam Islami Jakarta, Syekh Fahad Al-Harbi mengatakan, konferensi ini untuk mengubah citra Islam yang buruk, karena adanya pemberitaan di media. Selain itu, dalam konferensi akan dihadirkan nara sumber yang pernah terkait tindakan terorisme secara langsung.

Apakah Berkumur saat Wudhu Tidak Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Para Ulama

"Karena banyaknya dan maraknya Islam phobia saat ini. Islam bukan agama kekerasan, sebagaimana dicitrakan di media-media. Akan ada narasumber dari berbagai negara soal terorisme yang kita undang. Mereka juga akan cerita, bagaimana cara mengobati trauma dalam menghadapi terorisme dari narasumber yang pernah mengalaminya langsung," katanya.

Adanya sekte wahabi, sunni, syiah, menjadikan Islam terpecah belah dan saling memerangi saudara sesama muslim. Maka, diharapkan konferensi ini dapat menjadi pencerah bagi pemahaman sebagian orang yang salah terhadap Islam.

Rencananya, konferensi internasional tersebut akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya