Sudah Ada 4 Investor yang Siap Masuk di Bantar Gebang

Sejumlah alat berat dikerahkan untuk menata tumpukan sampah yang baru datang, di TPST Bantar Gebang, Bekasi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengaku, sejauh ini sudah ada empat calon investor yang mengajukan diri untuk melakukan pembangunan pengolahan sampah terpadu atau Intermediate Treatment Facility (ITF).

Sulap Sampah Jadi Listrik, Karya Mahasiswa Dilirik Pemkot Tegal

Namun dia belum menjelaskan lebih rinci siapa saja calon investor tersebut. Salah satu lokasi pembangunan ITF diketahui berada di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi. Saat ini, dia menjelaskan tengah dilakukan studi kelayakan agar percepatan pembangunan ITF bisa dilakukan.

"Kita sedang siapkan tenaga ahlinya, baik pakar lingkungan, persampahan, kelistrikan dan lainnya dalam melakukan kajian," kata Isnawa di TPST Bantar Gebang, Jalan Pangkalan V, Kecamatan Bantar Gebang, Bekasi, Minggu, 24 Juli 2016

Pembangkit Listrik Sampah di Sunter Diprediksi Selesai 2 Tahun

Menurutnya, kawasan TPST Bantar Gebang mempunyai gas metan yang bisa dihasilkan menjadi tenaga listrik. "Memang pembangunan ITF juga nantinya akan dilakukan di Jakarta. Kita harap bisa segera dibangun untuk mengurangi sampah dari hulunya," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta itu berharap pembangunan pengolahan sampah terpadu atau ITF yang sudah lama direncanakan segera dilakukan.

Menko Luhut Ajak Jepang Investasi di Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Apalagi, mengingat pengelolaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, kini sudah diambil oleh pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta beberapa waktu lalu. "Kalau kawasan ini sudah tertata, bisa jadi investor akan datang. Tentu kita kaji kelayakan terlebih dahulu," ucapnya.
 

PLN Beli listrik dari PLTSa Surakarta, Jawa Tengah.

Manfaatkan Sampah, PLN Beli Listrik dari PLTSa Terbesar di Jateng

PLN membeli listrik dari PLTSa Surakarta seharga 13,35 sen dolar AS per kWh atau setara Rp 1.800/kWh. 

img_title
VIVA.co.id
23 Juni 2021