Bayi di Ciracas Muntah, Diduga Akibat Vaksin Palsu

Seorang tenaga medis menunjukkan vaksin campak
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA.co.id –  Peredaran vaksin palsu membuat masyarakat resah. Berdasarkan data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), lebih dari 28 rumah sakit, klinik dan puskesmas, ikut memakai vaksin palsu ini. Dari penyelidikan yang dilakukan polisi, dipastikan bahwa vaksin palsu sudah berada di wilayah di Tanah Air.

WHO Temukan Vaksin Palsu COVID-19 di India dan Afrika

Kabareskrim Mabes Polri, Komjen (Pol) Ari Dono, yang ditemui di Klinik Elly Novita, Jalan Raya Centex, Ciracas, Jakarta Timur,  memastikan vaksin palsu sudah beredar di tujuh wilayah di seluruh Indonesia. Namun, dia belum dapat menyebutkan tempat-tempat yang menjadi sasaran pemasaran vaksin ilegal tersebut selain di Bekasi dan Jakarta Timur. Tapi vaksin palsu sudah beredar hingga ke Semarang, Aceh, Medan dan Padang.

"Selain di Bekasi dan Jakarta Timur, ada tujuh tempat lainnya, yang menjadi tempat peredaran vaksin palsu ini," kata Ari di Klinik Elly Novita, Kamis 30 Juni 2016.

Menurut Ari, klinik Elly dipastikan menjadi tempat peredaran vaksin palsu setelah dilakukan penggerebekan pada Rabu, 29 Juni 2016 kemarin. Bersama dengan Menkes Nilla F Moeloek, pengecekan dilakukan di lokasi.

"Untuk yang di sini (Elly), baru kita ungkap kemarin, kita ajak Menkes untuk pengecekan," jelasnya.

Menteri Kesehatan Nilla F. Moeloek mengaku telah mengecek sejumlah orangtua yang bayinya telah divaksin di klinik Elly. Ia menyebut terdapat keluhan adanya bayi yang muntah usai divaksin di tempat tersebut.

"Saya sudah tanyain, ada bayi yang katanya muntah setelah divaksin. Tapi kita harus cek, itu karena vaksin atau apa," ujarnya.

Sementara itu, Fatimah (51), nenek dari seorang bayi yang mengikuti jalannya proses pengecekan mengaku kaget dengan temuan dugaan vaksin palsu di wilayah tempat tinggalnya tersebut. Menurut dia, proses vaksin di rumah Bidan Elly kerap dilakukan secara rutin hampir kurang lebih selama 6 kali. Jika terbukti, ia berharap kasus itu dapat segera ditangani dan menghukum para pelaku dengan setimpal.

"Sudah 6 kali datang, ternyata vaksinya palsu, saya kaget karena Presiden juga ngomong. Makanya saya berharap para pelaku dihukum seberat beratnya dan setimpal," ujar Fatimah.

(ren)

Lebih 2.500 Warga India Jadi Korban Vaksin COVID-19 Palsu
Ilustrasi vaksinasi COVID-19

Hoaks, WHO Temukan Vaksin COVID-19 Palsu di Indonesia

Beredar informasi di media massa yang menyatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan vaksin COVID-19 palsu di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
20 Agustus 2021