RNI Integrasikan Peternakan Sapi dengan Tebu

Ilustrasi/Tanaman tebu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

VIVA.co.id – Perusahaan pelat merah PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan mengintegrasikan tanaman tebu dengan peternakan sapi dengan nilai investasi Rp60 miliar pada tahun ini. Upaya itu untuk memenuhi kebutuhan daging sapi dalam negeri. 

Indonesia Berhasil Membangun Industri Gula Terintegrasi di Lahan Rawa

Direktur Utama RNI, B Didiek Prasetyo, mengatakan, perseroan akan memanfaatkan kandang sapi milik RNI yang sudah terbangun. 

"Saat ini belum optimal, karena itu akan kami optimalkan dan dibesarkan lagi. Akan dibentuk anak usaha sendiri supaya bisnis integrasi sapi dan tebu ini lebih fokus," kata Didiek, Rabu malam, 29 Juni 2016 di Jakarta. 

Erick Thohir Resmikan Revitalisasi Industri Gula Nasional

Integrasi itu adalah pakan ternak sapi akan diberikan dari pucuk tanaman tebu, kemudian ditambah dengan onggok dan king grass. "Kami punya tetes tebu yang disukai sapi," ujarnya. 

Untuk tahap pertama, lahan yang disiapkan mencapai 100 hektare (ha) di Pabrik Gula Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. 

Usai Minyak Goreng dan Kedelai, Kini Harga Daging Sapi Merangkak Naik

Didiek menambahkan, untuk kuartal ketiga, perseroan telah mengajukan impor sapi sebanyak 1.500 ekor.  "Sampai saat ini izinnya memang belum keluar, sambil menunggu, ya kami benahi kandang dan diperluas," tuturnya. 

Target 2016

Sementara itu, dengan laba 2015 yang mencapai Rp69 miliar, RNI menargetkan laba bersih 2016 sebesar Rp73 miliar. "Tahun 2015 memang berat dan kami tidak menargetkan yang terlalu tinggi," ujarnya. 

Dia menjelaskan, meski dalam kondisi sulit, industri gula masih memberi sumbangan terbesar bagi pendapatan perseroan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya