Debut Perdana di Bursa, Saham Jungle Land Naik 34,2%

Downtown, JungleLand, Sentul, Jawa Barat.
Sumber :
  • JungleLand

VIVA.co.id – Pemilik dan operator taman rekreasi Jungle Land PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE) hari ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia menjadi emiten ke delapan pada pertengahan tahun ini. Sehingga total emiten di bursa Indonesia menjadi 529 perusahaan tercatat.

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

Dalam debut pertamanya, harga saham perusahaan ini naik 34,29 persen menjadi Rp188 per saham dibandingkan harga pada penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) yang sebesar Rp140 per saham. JGLE ditransaksikan pada kisaran harga Rp165-Rp199 per saham dengan volume transaksi sebanyak 33.000 lot bernilai Rp634 juta.

Direktur Utama JGLE Agus J. Alwie mengatakan, dalam penawaran umum saham perdana  yang telah dilaksanakan pada 21-24 Juni 2016, perseroan menawarkan 2,3 miliar lembar saham kepada publik.

Laba Vale Indonesia Kuartal III-2023 Turun Jadi US$52,6 Juta, Ini Pemicunya

"Total dana yang kami peroleh dalam penawaran umum per ini mencapai sebesar Rp322 miliar," kata Agus di gedung BEI Jakarta, Rabu, 29 Juni 2016.

Ia menjelaskan, sekitar 89,67 persen dari dana hasil IPO itu akan digunakan untuk tambahan pendanaan, modal kerja, dan pengembangan usaha.

Penjualan Batu Bara Naik Kuartal III-2023, Bukit Asam Cetak Laba Bersih Rp 3,8 Triliun

Dari jumlah tersebut, sebanyak 32,58 persen akan digunakan untuk ekspansi usaha di lahan yang sudah ada sedangkan 50,38 persen akan dipakai untuk pengembangan usaha di lahan baru yang potensial.

Saat ini, perseroan memiliki tiga wahana rekreasi, yakni Jungleland Sentul, The Jungle Bogor, dan JungleFest Bogor. Perseroan juga memiliki Aston Bogor Hotel & Resort, Bogor Nirwana Residene, dan Jungle Sky Apartemen Bogor.

Total aset perseroan pada 2015 mencapai Rp4,3 triliun dengan ekuitas sebanyak Rp1,93 triliun. Adapun, pendapatan yang diperoleh sepanjang tahun lalu mencapai Rp366,43 miliar. Perseroan masih mengalami  kerugian sebesar Rp254,77 miliar pada tahun lalu.

    
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya