Jelang Lebaran, Manfaatkan Koreksi Wajar IHSG

Suasana di Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • Antara/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id – Jelang libur panjang Lebaran, indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi akan melanjutkan penguatan di tengah koreksi wajar yang terjadi. Karena itu, investor disarankan untuk memanfaatkan koreksi tersebut sebagai peluang melakukan aksi beli.

Harga Sahamnya Kerap Anjlok, Pihak GOTO Akhirnya Buka Suara

Aanalis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya merekomendasikan, agar para investor jangka pendek maupun trader untuk tetap mewaspadai sentimen libur Lebaran yang akan menekan laju IHSG.

"Bagi investor jangka menengah dan panjang, sebaiknya tidak melewatkan momentum koreksi wajar untuk melakukan akumulasi pembelian, mengingat IHSG masih berada dalam fase uptrend (Kenaikan) jangka panjang," kata William di Jakarta, Rabu 29 Juni 2016.

Siapkan Rights Issue, J Trust Bank Bidik Tambahan Modal Rp1,2 T

Meskipun, menurutnya, proses kenaikan sempat tertunda akibat efek negatif dari isu global, secara umum para investor sudah bisa mengantisipasi kondisi tersebut.

"Capital inflow (arus modal masuk) masih terlihat terus terjadi, karena kondisi perekonomian kita berada dalam kondisi stabil dan ditambah langkah sigap pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan tax amnesty sebagai langkah untuk meningkatkan investasi di dalam negeri," tuturnya.

IHSG Dibuka Menguat, Investor Soroti Data Inflasi

Lebih lanjut, William menyebutkan, saat ini di kisaran level 4.817 hingga target batas atas terdekat di level 4.921 berpeluang untuk ditembus dalam beberapa waktu ke depan.

Dengan demikian, kata dia, peluang penguatan lanjutan pada IHSG yang diwarnai koreksi wajar mesti direspons para pelaku pasar dengan mempertimbangkan saham PT Wina Beton Tbk (WTON), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). 

Kemudian, PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya