Tak Cuma Abu Sayyaf, Ada Kelompok Al-Habsyi Ikut Culik WNI

Pria diduga menjadi pemimpin kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina (kiri). Foto ini diambil oleh polisi Filipina beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • VIVA.co.id/CBC news

VIVA.co.id – Tujuh warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) Tugboat (TB) Charles 001 rupanya diculik dua kelompok bersenjata Filipina yang berbeda. Tak cuma kelompok Abu Sayyaf, namun juga disebut-sebut kelompok Al-Habsyi ikut dalam penculikan tersebut.

Ogah Bayar 8 Miliar Tebus Sandera 5 WNI, Tentara Mau Gempur Abu Sayyaf

Hal itu dipastikan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin malam, 27 Juni 2016. Kata Panglima, empat WNI disandera kelompok Al-Habsyi, sedangkan tiga orang ditawan kelompok Abu Sayyaf.

Kelompok Al-Habsyi, dikatakan Gatot, meminta uang tebusan sebesar 200 juta peso pada perusahaan tempat para WNI bekerja, yakni PT Rusianto Bersaudara. "Yang diinformasikan (uang tebusan) adalah 200 juta peso, atau sekitar Rp55-60 miliar," ujar Gatot.

5 WNI Disandera Abu Sayyaf, Minta Ditebus 8 Miliar

Sementara untuk ketiga WNI lainnya, kata Gatot, hingga kini masih belum diketahui keberadaannya. Pihaknya hingga kini mengaku masih terus melakukan pencarian. "Yang mereka minta (tebusan) adalah empat orang. Tiga orang belum, kita pastikan di mana itu, masih dicari," tuturnya.

Gatot mengatakan, kondisi keempat WNI yang disekap Al-Habsyi Cs saat ini dalam keadaan baik, meskipun dia belum bisa berkomunikasi secara langsung dengan para korban. "Dari kemarin, saya ulangi, siang tadi sehat. Tetapi saya belum langsung komunikasi dengan sandera," ujarnya.

Penculikan Abu Sayyaf Berulang, Malaysia Tingkatkan Keamanan

Selain itu, Gatot memastikan posisi ketujuh warga Indonesia yang tersekap ditempatkan secara terpisah oleh para perompak. "Ada di Jolo, sementara yang bisa dimonitor adalah empat (tawanan). Tapi perlu diverifikasi lagi, terpisah dengan yang tiga," kata dia.

"Ya, salah satu bisa dipastikan Al-Habsyi. Satunya lagi kelompoknya pertama (Abu Sayyaf). Kita verifikasi terus, kita cek benar di mana keberadaannya," ujarnya.

Seperti diketahui, TB Charles dibajak kelompok perompak di perairan perbatasan Filipina. Pembajakan tersebut dilakukan lantaran kapal melewati jalur yang dianggap rawan. Kasus tersebut terungkap setelah salah seorang ABK menelepon istrinya usai disandera oleh para perompak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya