Ini 18 Titik Rawan Kecelakaan di Jalur Mudik Yogyakarta

Ilustrasi Jalur mudik.
Sumber :
  • ANTARA FOT/Anis Efizudin

VIVA.co.id – Menjelang arus mudik Lebaran 2016, Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau kepada para pemudik yang melalui jalur utama untuk mewaspadai 18 titik rawan terjadinya kecelakaan.

Jelang Natal dan Tahun Baru, PT KAI Waspadai 305 Titik Rawan

Direktur Lalu Lintas Polda DIY Komisaris Besar Polisi MA. Ritonga mengatakan, 18 titik rawan kecelakaan di antaranya di Kabupaten Kulonprogo, tepat di Jalan Jogja-Wates, Km 16,5, Jalan Wates-Jogja Km 3, Ngramah Pengasih, Jalan Purworejo-Wates, tepatnya di Demen-Temon dan Jalan umum Sukoreno hingga Sentolo.

Sementara di Kabupaten Bantul, titik rawan kecelakaan berada di Jalan Bantul-Melikan Lor, Jalan Srandakan-Bajang, Jalan Yogya-Parangtritis. Sedangkan di Kabupaten Gunungkidul, jalur rawan kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari Km 2-7, Jalan Karangmojo-Semin, Jalan Semanu-Ponjong.

Libur Berakhir, Bandara Kualanamu Dipadati 30 Ribu Orang

Untuk Kota Yogyakarta, titik rawan kecelakaan di Jalan Kusumanegara, Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Magelang. Sementara titik rawan kecelakaan di Kabupaten Sleman di Jalan Jogja-Magelang Km 10-13, Jalan Wates Gamping Km 8-10, Jalan Lingkar Utara Km 7-12, Ring Road Utara dan Jalan Jogja-Solo Kmm 7-10.

"Penyebab kecelakaan karena pada titik tersebut merupakan titik lemah pengemudi. Di sisi lain jalan yang relatif gelap dan menikung," katanya, Sabtu, 25 Juni 2016.

Kemenhub: Mudik Tahun Ini Relatif Baik

Adapun di wilayah DIY, menurut Ritonga, terdapat 31 titik kemacetan. Sebagian besar penyebab kemacetan adalah pasar tumpah yang terjadi setiap subuh hingga pagi hari.

"Sedangkan di wilayah Kota Yogyakarta titik kemacetan pada jalan yang menuju pusat perbelanjaan atau mal," ujarnya.

Pada saat libur Lebaran mendatang, lanjut Ritonga, Polda DIY akan konsentrasi untuk antisipasi kemacetan lalu lintas, terutama pada jalan menuju objek wisata di Pantai Gunungkidul, yang saat ini merupakan tujuan utama wisatawan berwisata ke pantai.

"Kemacetan parah sering terjadi pada jalan menuju objek wisata pantai di Gunungkidul sehingga perlu rekayasa arus lalu lintas," kata Ritonga.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya