Pemegang Mayoritas Alibaba Jual Sahamnya US$7,9 M

Alibaba.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Perusahaan internet dan telekomunikasi Jepang, SoftBank Group Corp, menyatakan akan menjual US$7,9 miliar sahamnya di perusahaan e-commerce Alibaba Group Holding Ltd. Langkah pemegang mayoritas saham Alibaba itu, sebagai upaya untuk meningkatkan modal perusahaan, guna mengurangi utang.

Bertemu Menkeu G20, Sri Mulyani Ungkap Pandangannya soal Kondisi Ekonomi Dunia

Dilansir Reuters, Rabu 1 Juni 2016, dengan penjualan ini, kepemilikan saham Softbank di Alibaba akan menyusut menjadi sekitar 28 persen dari sebelumnya 32,2 persen. Ini merupakan penjualan saham pertama yang dilakukan Softbank, sejak perusahaan itu mulai berinvestasi di Alibaba pada 2000.

Namun, kedua perusahaan itu menyatakan akan mempertahankan kemitraan strategis. Softbank Chairman dan Chief Executive, Masayoshi Son, akan tetap menjadi direktur di Alibaba. Sementara itu, Alibaba Executive Chairman, Jack Ma akan tetap berada di jajaran direksi Softbank.

Alasan Bank Dunia Pangkas Proyeksi Ekonomi Global 2023 Jadi 1,7 Persen

Akibat isu penjualan saham ini, harga saham Alibaba anjlok 2,8 persen pada perdagangan kemarin. Kesepakatan penjualan, termasuk US$2 miliar saham kepada Alibaba, penjualan US$400 juta saham kepada kemitraan Alibaba, dan US$500 juta kepada sebuah sovereign wealth fund.

Sementara itu, Softbank menyatakan, penjualan saham tersebut merupakan bagian dari strategi tranformasional untuk meningkatkan likuiditas perusahaan dan memungkinkan manajemen finansial yang bijaksana dan fleksibel.

5 Ancaman di Tahun 2023, Ketahui untuk Tidak Terkena Dampaknya!

"Seiring Softbank berusaha untuk memperkuat neraca sendiri, Alibaba bertekad bahwa itu adalah penggunaan terbaik dari modal kami untuk menginvestasikan kembali bisnis kami melalui buyback (pembelian kembali saham) yang efisien dari sejumlah besar saham kami," kata Jack Ma. (asp)

Ilustrasi peluang dan strategi bisnis di era ekonomi digital.

Negara Ini Bakal Salip Amerika Serikat, tapi Bukan China

Lembaga perbankan Goldman Sachs kembali merilis laporannya terkait ramalan ekonomi dunia. Mereka menjelaskan bahwa India akan menyusul Amerika Serikat (AS), bukan China.

img_title
VIVA.co.id
12 Juli 2023