Mensos: Kekerasan Juga Banyak Dialami Anak Laki-laki

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal.

VIVA.co.id – Komisi VIII DPR RI melakukan rapat dengar pendapat dengan Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kepolisian RI dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Agenda rapat adalah terkait perlindungan anak.

Titik Nadir Perkosaan Anak di Pakistan Lahirkan 'Undang-undang Zainab'

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tidak selamanya kekerasan fisik, psikis dan seksual dialami oleh anak perempuan. Kekerasan juga banyak dialami anak laki-laki.

"Jadi apa yang sebetulnya kita bangun adalah awareness bersama, antara kementerian, lembaga dan masyarakat, bahwa kerentanan lebih banyak dialami oleh anak laki-laki daripada perempuan, baik kekerasan fisik, psikis maupun seksual," kata Khofifah ketika ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 30 Mei 2016.

Dituding Cabuli Jemaat, Pendeta di Surabaya Dipolisikan

Mensos juga menyebutkan, bahwa para pelaku kekerasan itu sebagian besar adalah orang-orang terdekat. Pelaku kekerasan banyak juga berasal dari teman sekelas atau teman sebaya.

"Pada posisi pemetaan ini, terutama pelaku yang teman sekelas, teman sebaya, maka yang harus dilakukan adalah bagaimana praconditioning di sekolah oleh para guru dan para guru BP, kalau dulu ya. Dan itu bisa menyatu dengan suasana faktual yang terjadi," ujar Mensos.

123 Anak Korban Kekerasan Seksual di Sekolah, Pelaku Guru atau Kepsek

Kekerasan berbentuk bullying menurutnya selama ini jarang menjadi perhatian publik. Padahal kata dia, bullying dapat menyebabkan 40 persen korbannya bunuh diri.

"Ketika bullying terjadi di kelas, punishment terhadap guru tidak terlalu nampak. Bullying siapa yang melakukan? Rata-rata adalah teman sekelasnya. Artinya bahwa harus ada proses penguatan peran guru."

(mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya