KASAD Hadiahi Rumah Untuk Penembak Terbaik di Ajang AASAM

Ilustrasi Kejuaraan Menembak
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVA.co.id – Tim penembak TNI AD yang terdiri dari 14 penembak dan 5 Official berhasil keluar sebagai juara dalam ajang Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) yang digelar di Puckapunyal Militairy Range, Victoria, Australia pada 3 sampai dengan 19 Mei 2016.
 

TNI AD Cetak Rekor 12 Kali Juara Menembak Antarnegara

Atas keberhasilan ini, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono mengganjar bonus kepada para prajurit yang mengharumkan nama indonesia tersebut.

Selain itu, Mulyanto juga menambahkan bonus khusus untuk salah satu penembak Indonesia atas nama Letda Infanteri Poltak Siahaan yang juga berhasil menyabet petembak terbaik dengan perolehan 6 mendali emas. Bonus tambahan yang diberikan yaitu satu unit Rumah.

Berjaya di Malaysia, Tim TNI AD Siap Jadi Tuan Rumah AARM 2019

"Karena menjadi penembak terbaik, selain bonus yang tadi saya berikan saya tambah satu rumah type 45 untuk dia terserah dia maunya di mana prajurit itu harus kita hargai seperti itu," kata Mulyono di Mabes AD, Rabu 25 Mei 2016.

Mulyoni mengatakan, semestinya dalam ajang AASAM, Letda Poltak sudah mengikuti sebanyak 8 kali namun ada tahun dimana dia tak diikut sertakan karena mendapat tugas untuk operasi ke Lebanon. "Selama dia mengikuti ini, berturut-turut dia mendapatkan piala atau mendali yang cukup besar seperti itu," jelasnya

TNI AD Juara Lomba Tembak di Malaysia

Mulyono juga meyakini, kemenangan pasukannya ini karena pemberian dari Allah SWT. Selain itu ia juga mengungkapkan beberapa rahasia jitu yang dapat membuat Indonesia menjadi Juara Umum. Kunci kemenangan tersebut menurutnya adalah pada kepelatihan.

"Keunggulannya ada di segi rekrutmen. Rekrutmen itu yang membuat kita bagus. Kepelatihan ini juga, saya terima kasih kepada Pangkostrad karena sebagai koordinator telah memilih anggota yang baik, telah menyeleksi dengan bagus sehingga mendapatkan penembak-penembak yang unggul," ujarnya

Selain itu kunci kedua menurutnya ada di persenjataan yang digunakan oleh kontingen Indonesia. Sudah dua tahun berturut-turut pada tahun 2015 dan 2016, Indonesia memakai senjata buatan dalam negeri dalam event ini.

"Yang kedua, terkait dengan senjata kita boleh berbangga bahwa senjata yang kita gunakan untuk dua kali ini tahun ini dan tahun lalu adalah senjata buatan dalam negeri ini, jadi produk dalam negeri ini tidak kalah dan mampu bersaing di kancah internasional," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya