Ahok Inginkan Air Bersih di Jakarta Seperti Singapura

Ahok Resmikan Pengoperasian Mesin Pengolah Lumpur
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menandatangani kontrak kerja sama pengolahan air bersih antara PT Jakarta Utilitas Pripertindo (JUP), PAM Jaya dan PT Memiontec Indonesia.

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022

Kerja sama itu dalam rangka mewujudkan Kota Jakarta yang bersih dan indah. Seperti keinginan Presiden Joko Widodo, yang berharap Indonesia mempunyai air dan taman yang bersih seperti Singapura.

"Air ini yang paling utama. Yang paling gagal soal air bersih. Kita harus nyontek Singapura. Di Singapura, air comberan juga bisa diminum juga nih. New water. Saya pernah coba," kata Ahok dalam sambutannya di Balai Kota, Jakarta, Rabu, 25 Mei 2016.

Hasto dan Ahok Sampaikan Pesan Megawati untuk Politisi Muda

Ahok mengungkapkan Singapura merupakan saudara serumpun yang tidak terpengaruh dengan isu politik Indonesia. Kerja sama Indonesia-Singapura saling menguntungkan. Bila Indonesia hebat, akan berdampak baik buat Singapura.

"Dengan kemarin lama, mungkin komisinya kurang pas. Semoga kerjasama ini cepat. Pusing juga ganti-ganti CEO. Kaya main bola kalau enggak mau cepet kita ganti aja pemainnya," singgung Ahok.

Ruko Milik Ahok di Medan Terbakar, Tiga Orang Alami Luka Bakar

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) bekerja sama dengan PAM Jaya berupaya untuk menambah produksi air minum untuk wilayah Ibu Kota. PT Memiontec Indonesia merupakan perusahan afiliasi dari Memiontec Singapura sebagai mitra JUP.

Direktur Utama PAM Jaya, Erlan Hidayat, mengatakan Jakpro akan membentuk tim sendiri dengan Memiontec. Kemitraan JUP dengan Momiontec untuk pembangunan Water Treatment Plant (WTP) ini berlangsung melalui proses lelang.

"Pemilihan Memiontec melalui lelang ya, lelang dari Jakpro. Investasi pipa sekitar Rp220 miliar," kata Erlan.

Menurutnya, program WTP baru,untuk menambah suplai air bersih 500 liter per detik. Pasokan tersebut tergolong cukup banyak yang dapat memberikan pasokan air bersih kepada kurang lebih 100 keluarga.

Fokus targetnya untuk mengalirkan air di Jakarta wilayah Barat. Wilayah Utara menjadi kawasan tambahan. Sinergi usaha tersebut didasari dari optimalisasi pemanfaatan Surat Izin Pengambilan Air (SIPA) yang dimiliki oleh PAM Jaya dari air baku yang melalui Banjir Kanal Barat.

Erlan memastikan harga air bersih  ini tidak berbeda dengan harga air yang dibeli dari Tangerang. "Ini sama dengan beli air dari Tengerang. Harga sama dengan air curah yang kita ambil dari Tangerang, kira-kira mirip. Sekitar Rp2.700," ujarnya.

Sejalan dengan pernyataan Erlan, Ahok mengaku akan mengambil alih pengelolahan air bersih di Jakarta. PAM bersama Jakpro dinilainya mampu menglola limbah air kotor menjadi air bersih.

"Kita sambung air limbah. Pipa yang lama disambung kan masalah. Kita akalin, air limbahnya digabung deh. Kamu mau air bersih, harus pasang pipa air kotornya. Kamu juga harus bayar, itu bagi yang mampu. Kalau yang nggak mampu nanti kita PSO atau subsidi. Kamu nggak mampu nih olah air limbah kamu, kita subsidi deh. Hitung-hitunganan kaya PBB aja deh," papar Ahok.

Setelah pembangunan WTA di wilayah Banjir Kanal Barat, Erlan mengungkapkan agenda selanjutnya yaitu membangun WTP ke Pejaten. Kemudian, Pesanggrahan. Namun, pasalnya masih terkendala Surat Ijin Pengambilan Air (SIPA).

"Tapi tergantung nih soalnya yang ngurus surat ijin pengambilan airnya dri Departemen PU. Kita udah kejar-kejar dari Desember lalu, belom ada respon," ujar Erlan

"Saya udah nggak sabar aja nih. Saya udah teriak-teriak aja. Dari kemarin kita udah push-push terus," timpal Ahok. Erlan pun menyahut, "Akhir tahun muara baru jadi, Pak,"

"Nyesel kita terlalu santun. Kemarin kalau kita dari pertama nggak santun, nego-nego, langsung sikat udah beres kita. Kita terlalu santun. Mikirin itu, mikirin ini. Ini dia manfaatin kesantunan kita, jadi 4 tahun enggak ngapa-ngapain. Ini akhir tahun selesai, lumayanlah," sambung Ahok.

Laporan: Shintaloka Pradita Sicca

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya