Pemerintah Harus Lebih Perhatikan Keterampilan Buruh Lokal

Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini
Sumber :

VIVA.co.id – Ketua Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS Jazuli Juwaini meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan peningkatan keterampilan buruh lokal.

Softbank Batal Investasi di IKN, Fraksi PKS: Jangan Perbesar APBN

Sebab, Indonesia kini telah memasuki era pasar bebas dengan adanya MEA. Sehingga, dibutuhkan afirmasi dan proteksi SDM lokal yang menjadi sikap negara.

"Saat ini kita telah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Negara harus dorong pengusaha untuk tingkatkan daya saing buruh. Jangan sampai kita tertinggal dalam kompetisi SDM dengan bangsa-bangsa lain. Maka, program pelatihan (upgrading) perlu dilakukan secara simultan," ujarnya, Selasa 3 Mei 2016.

Untuk mewujudkan adanya peningkatan keterampilan tersebut, maka Jazuli menilai perlu ada kehadiran negara untuk memastikan bahwa terciptanya hubungan industrial yang kondusif bagi kesejahteraan buruh.

"Negara harus hadir mewujudkan hubungan industrial yang kondusif bagi kesejahteraan buruh. Para pengusaha pun harus melihat buruh sebagai aset, bukan beban/ faktor produksi, sehingga kesejahteraan buruh menjadi perhatian," katanya.

Dicopot dari Wakil Ketua DPRD DKI, Begini Kata Abdurrahman Suhaimi

Dengan adanya kesejahteraan yang mencukupi tersebut, akan mendorong produktivitas buruh yang tinggi. Karena buruh akan merasa dihargai dan bekerja secara giat dan gembira.

"Meski demikian, disadari upah buruh kita masih rendah. Tentu ini harus terus diupayakan peningkatannya secara optimal," ujarnya.

Oleh karena itu, perlu dibangun hubungan yang mutual, bukan konfliktual, antara buruh dan pihak perusahaan. Pemerintah, tegas Jazuli, harus sensitif dalam mengeluarkan kebijakan, terutama yang berdampak langsung pada buruh.

"Jangan keluarkan kebijakan yang justru menyulitkan kondisi ekonomi rakyat dan kaum buruh. Atas kesadaran itu, fraksi PKS selalu kritisi dan menolak kebijakan penaikan BBM dan tarif-tarif yang menghimpit ekonomi rakyat kecil," katanya.  (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya