Derita Hipospadia, Siswa Laki-laki Ini Kenakan Jilbab

Ani Khasanah atau Anang (16), asal Kediri.
Sumber :
  • Viva.co.id/Januar Sagita

VIVA.co.id – Menyandang hipospadia atau kelainan bentuk kelamin, membuat Ani Khasanah atau Anang (16), asal Kediri, harus menjalani kehidupan yang berbeda. Meskipun terlahir sebagai lelaki namun dia dianggap oleh orang sekitarnya sebagai seorang perempuan.

'Anak Saya Kerap Diejek karena Kencingnya Jongkok'

Anang mengalami masalah pada bentuk kemaluannya. Penis yang dimilikinya bengkok ke dalam sehingga sekilas akan terlihat seperti kemaluan perempuan.

Namun sejak Kamis, 28 April 2016 lalu, Anang telah melakukan operasi di RSUD Dr Soetomo, Surabaya. Bentuk kemaluan Anang kembali normal. Oleh karena itu, Anang pun kembali mendapatkan identitasnya sebagai seorang laki-laki.

Ratusan Remaja Putri Operasi Kelamin Gara-gara Media Sosial

Saat ditemui VIVA.co.id di ruang Dahlia, IRNA, RSUD Dr Soetomo, Sabtu, 30 April 2016, Anang masih terlihat lemas terbaring di tempat tidurnya, didampingi oleh bibinya, Fatimah. Meski demikian, Anang tampak berusaha menghilangkan kebosanan dengan memainkan gadget miliknya.

“Masih perih mas. Habis operasi kemarin,” tutur Anang lirih sambil terus memainkan gadget-nya. Siswa kelas 2 SMP itu mengatakan, tidak mengetahui sampai kapan dirinya harus beristirahat di rumah sakit karena belum diberitahu oleh dokter yang merawatnya.

Kembali Jadi Laki-laki, Ini Keinginan Ani Khasanah

Sementara itu, Fatimah menuturkan, selama ini banyak orang yang mengira Anang adalah seorang perempuan. Bahkan, saat sekolah Anang harus mengenakan jilbab.

“Karena dalam identitas yang dicantumkan, jenis kelaminnya memang ditulis perempuan,” ucap Fatimah.

Bahkan, saat shalat pun Anang juga diharuskan masuk ke dalam shaf perempuan. Meski demikian, dalam kesehariannya Anang lebih banyak bergaul dengan teman-temannya yang berjenis kelamin laki-laki.

“Dia itu sukanya main bola, dan sebagainya yang merupakan permainan anak laki-laki,” kata Fatimah.

Awalnya, pihak keluarga sudah pernah memeriksakan Anang ke salah satu puskesmas yang ada di Kediri. Ironisnya, pihak puskesmas saat itu tetap menyatakan Anang sebagai seorang perempuan.

“Bahkan, dokternya bilang kalau Anang punya rahim,” ujar Fatimah.

Namun, seiring berjalannya waktu Anang kemudian menceritakan masalah itu kepada salah seorang temannya yang juga laki-laki. Ketika itu, Anang menceritakan jika dirinya adalah seorang laki-laki.

Temannya itu kemudian menceritakannya kepada salah seorang guru di sekolahnya. Mengetahui hal itu, guru tersebut meminta keluarga untuk memeriksakan Anang ke rumah sakit yang lebih besar.

“Sama guru SMP-nya itu disarankan ke rumah sakit umum di Kediri. Akhirnya benar diketahui kalau Anang itu laki-laki dan ada masalah dengan kemaluannya,” jelas Fatimah.

Dokter di rumah sakit itu kemudian menyarankan agar keluarga membawa Anang ke RSUD Dr Soetomo, dengan tujuan dilakukan operasi. Alasannya, saat itu perlenkapan medis di tempat itu tidak memadai.

“Akhirnya sama RSUD Dr Soetomo dilakukan operasi, dan Alhamdulillah hasilnya sukses, kami sangat senang sekali. Ibu dan bapaknya Anang juga senang, tapi sekarang masih kembali ke desa dulu, memberi kabar ke keluarga yang lain,” ungkap Fatimah. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya