Sanusi Bakal Terapkan Syariat Islam di Jakarta

Mohamad Sanusi
Sumber :
  • Agus Tri Haryanto / VIVA.co.id

VIVA.co.id - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Mohamad Sanusi, mengungkapkan keinginannya untuk menerapkan syariat islam di Jakarta apabila terpilih dalam Pilkada DKI 2017. Konsep tersebut dinilai sangat cocok untuk diaplikasikan di Ibu Kota.

Djarot Harap Pendemo Tak Rusak Taman Kota
Sanusi mengatakan, Jakarta tak hanya berperan sebagai ibu kota negara, melainkan juga pusat pemerintahan, ekonomi, budaya, dan metropolitan. Sehingga hal tersebut, kata Sanusi, membuat Jakarta menjadi kota terakus di dunia.
 
Komisi VII Dukung Upaya Pemerintah Perkuat Pertamina
"Jakarta itu pusatnya heterogen dari Sabang sampai Merauke. Jadi, syariat apa yang diharapkan, seperti demokrasi yang ada," kata Sanusi ditemui di Masjid Baiturrahman, Jalan Saharjo, Tebet, Jakarta, Jumat, 25 Maret 2016.
 
Blusukan di Mampang, Sandi Dicegat Kiai Berjubah
Sanusi yang juga menduduki posisi Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, mengemukakan kalau kondisi Jakarta sekarang tak senyaman dulu, di mana sering terjadinya kerusuhan hingga komunikasi yang tidak berjalan dengan baik.
 
"Mengangkat kondisi yang lebih baik, wajar saja. Tapi, ini bukan syariat seperti di Aceh, bukan. Syariat yang membuat Jakarta jadi lebih kondusif lagi. Gubernur yang dulu-dulu muslim, tidak ada apa-apa, berjalan baik atau ramai-ramai. Itu yang diharapkan pada umumnya," tuturnya.
 
Ketika ditanya soal persaingan dengan Sandiaga Uno, di mana sama-sama bakal diusung oleh Partai Gerindra, Sanusi mengungkapkan tidak ada masalah. Walaupun nantinya partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto itu mendukung Sandiaga.
 
Sanusi menegaskan bahwa dirinya sebagai loyalis partai. Ketika Partai Gerindra mengatakan maju, maka ia siap. Begitu juga sebaliknya, Sanusi akan mendukung calon yang diusung partai.
 
"Buat saya tidak apa-apa. Saya sama Bang Sandi (Sandiaga) dekat, berteman. Nah, yang penting nih, yang saya lakukan sama Bang Sandi mengedukasi masyarakat terhadap sebuah kebenaran, merasionalisasikan pikiran masyarakat terhadap sebuah keyakinan kebenaran yang saat ini dibuat semu,"  tuturnya. (ase)
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya