Pekerja Terjebak, Operasi Tambang Emas Halmahera Dihentikan

Proses evakuasi seorang pekerja tambang yang runtuh di Gosowong, Halmahera Utara, Maluku Utara, pada Minggu, 14 Februari 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Firdaus Amar
VIVA.co.id - Perusahaan tambang emas PT Nusa Halmahera Mineral (NHM) di Gosowong, Halmahera Utara, Maluku Utara, untuk sementara waktu menghentikan produksinya. Hal itu menyusul insiden runtuhnya salah satu terowongan tambang bawah tanah (underground) Kencana milik PT NHM.
Sinyal The Fed Bikin Harga Emas Naik
 
Tiga unit produksinya, seperti terowongan Kencana, Taguraci, dan pabrik pemrosesan sudah tidak beroperasi sejak insiden runtuhnya terowongan Kencana pada Senin, 8 Februari 2016.
Bekas Galian Tambang Jadi 'Penjemput Nyawa' Anak-anak
 
Menurut Underground Kencana Manager, Kiki Kosmara, perusahaan patungan antara produsen emas terbesar di Australia, Newcrest Mining Ltd dengan PT Antam Tbk itu telah mengalami kerugian. Namun belum dapat ditaksir berapa banyak kerugian yang dialami. Sebab perusahaan masih memfokuskan upaya penyelamatan seorang pekerja, Mursalin Sahman (36 tahun), operator alat berat pengeboran jenis alat solo drill, yang masih terjebak.
Meski Harga Naik, Sebagian Emas Antam Sudah Habis Terjual
 
Hingga hari ketujuh ini, tim penyelamat masih berupaya melakukan penyalamatan dengan cara melakukan pengeboran dari sisi lain yang terkoneksi dengan keberadaan korban.
 
Tambang emas Gosowong dioperasikan PT Nusa Halmahera Minerals (NHM). Newcrest adalah pemilik 75 persen saham NHM. Sementara 25 persen saham dimiliki PT Aneka Tambang Tbk, badan usaha milik negara.
 
Hingga semester pertama tahun 2016, manajemen Newcrest memprediksi tambang emas Gosowong menghasilkan 300 ribu sampai 350 ribu ons emas.
 
Firdaus Amar/Halmahera Utara
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya