Polisi: Pengemudi Gojek Bukan Korban Begal

Pengemudi Gojek yang dipukuli dengan senjata di Kemang.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id - Polisi menegaskan, pengemudi gojek yang menjadi korban pemukulan di Kemang bukanlah korban begal. Ia dipukul setelah sebelumnya ribut dengan pengendara motor lainnya.

Ratusan Driver Gojek Sweeping Ojek Pangkalan di Margonda
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti mengatakan, pengemudi Gojek Reonaldo Agustin bukanlah korban begal, seperti dugaan awal penyerangan tersebut.
 
Gojek Dapat Suntikan Dana Lagi Rp7 Triliun
"Bukan begal," kata Krishna dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu, 14 Februari 2016.
 
Terseret Kereta 15 Meter, Driver Gojek Selamat
Krishna memastikan hal tersebut setelah dia meminta keterangan beberapa saksi dan melihat CCTV yang ada di lokasi kejadian.
 
"Ada dua motor masing-masing satu pengendara. Kalau begal pasti boncengan," katanya.
 
Dia pun memastikan bahwa pengemudi Gojek bukan korban penembakan, tetapi korban pemukulan.
 
Hal tersebut, menurut Krishna, disimpulkan berdasarkan temuan proyektil di tempat kejadian perkara. Menurutnya, kalau ada proyektil peluru ada di TKP tandanya peluru tidak di kepala.
 
"Kalau peluru di kepala, korban kemungkinan bisa mati," ucapnya.
 
Pengemudi Gojek, Reonaldo Agustin menjadi korban penyerangan seseorang di Jalan Kemang Utara VII, Kelurahan Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Sabtu 13 Februari 2016 sekitar pukul 17.15 WIB. Sebelumnya Reonaldo sempat diduga ditembak. Ia terluka dibagian kepala dan hingga saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
 
Polisi masih memburu pelaku pemukulan tersebut.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya