Kelompok Santoso Ditenggarai Kelaparan di Pegunungan

Tim Inafis Polres Poso melakukan olah TKP usai baku tembak
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitha Meinansi

VIVA.co.id - Kepala Operasi Tinombala 2016, Kombes Pol. Leo Bona Lubis mengatakan, saat ini para kelompok bersenjata pimpinan Santoso yang bersembunyi di pegunungan Poso, Sulawesi Tengah, sedang kelaparan dan kekurangan logistik.

Tiga Menyerah, Kelompok Santoso Tersisa 16 Orang
Sinyalemen itu, kata Leo, bisa dilihat dengan makin nekatnya kelompok ini memasuki perkampungan untuk mencari makanan. 
 
Polisi: Moril Kelompok Santoso Mulai Jatuh
"Informasi intelijen kami menyebutkan, ada sejumlah kendaraan yang lalu lalang keluar masuk perkampungan untuk membeli bahan makanan. Mereka seperti kelaparan dan memang mereka sedang kelaparan sekarang,'' kata Leo di Palu, Rabu 10 Februari 2016.
 
Satgas Tinombala Tetap Tunggu Kelompok Santoso Turun Gunung
Dari informasi itu, aparat kepolisian melakukan razia kendaraan, dan akhirnya menemukan satu mobil bak terbuka yang membawa logistik. Sayangnya, saat razia itu, sang pengemudi kendaraan menembaki anggota Brimob Brigadir Kepala (Bripka) Anumerta Wahyudi Syahputra.
 
"Karena, mereka sudah terkepung di pegunungan, sehingga mereka memaksakan diri untuk turun gunung mencari bahan makanan,'' lanjut Leo.
 
Sebelumnya diberitakan, Bripka Anumerta Wahyudi Syahputra gugur, setelah ditembak dua pria bersenjata saat melakukan razia di Desa Sanginora, Poso Pesisir Selatan. Bripka Anumerta Wahyudi tertembak di bagian rahang dan meninggal saat akan dibawa ke Rumah Sakit Umum Poso.
 
Bripka Anumerta Wahyudi Syahputra, bertugas di subden 3 Detasemen B Pelopor Di Desa Marowo, Kecamatan Ulubongka, Tojo Unauna, Sulawesi Tengah.
 
Sementara itu, dua pelaku yang diduga adalah kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso, juga tewas dalam kontak senjata tersebut. Keduanya tewas, setelah peluru aparat menembus beberapa bagian tubuh mereka.
 
Dari tempat kejadian, polisi menemukan sejumlah barang bukti seperti satu unit mobil bak terbuka dengan nomor polisi DD 8547 QP, satu buah senjata api jenis FN, 12 buah bom lontong, satu magazen, dan satu senter kepala. Selain itu, bahan makanan berupa beras, minyak goreng, rak telur, dan mi instan.
 
Laporan: Abdy Mari
 
(asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya