Keren, Alat Bantu Gerak Ini Terhubung ke Otak Via Bluetooth

Ilustrasi otak
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id - Teknologi tidak hanya dikembangkan untuk memberi kemudahan pada mereka yang sehat secara fisik saja, namun juga untuk para penyandang cacat tubuh.

Unpad Terapkan Aplikasi Mobile Akademik

Baru-baru ini, para ilmuwan Australia merancang sebuah alat yang ditancapkan pada otak. Dengan alat tersebut, pasien bisa menggerakkan alat bantu gerak yang mereka melalui koneksi Bluetooth.

Dilansir The Guardian, Selasa, 9 Februari 2016, alat yang diberi nama tulang bionik ini adalah sebuah perangkat kecil dengan ukuran hampir sama dengan penjepit kertas, dengan panjang tiga sentimeter.

Bukti Menggiurkannya Bisnis Aplikasi Mobile di Indonesia

Prosedur dan perangkat tulang bionik itu dikembangkan oleh peneliti dari Rumah Sakit Royal Melbourne, Universitas Melbourne dan Florey Institute of Neuroscience, Australia.

Nicholas Opie, peneliti utama dari University of Melbourne yang juga seorang insinyur biomedis menjelaskan tahap-tahap penerapan alat tersebut ke pasien.

Marketplace Indonetwork Target 10 Juta Pengunjung

Pertama, bagian anggota yang cacat diganti dengan anggota badan bionik. Lalu, dokter akan melakukan operasi, membuat potongan kecil pada leher pasien.

Kemudian, tulang bionik dimasukkan dalam kateter, yang akan mengalirkan tulang bionik melalui pembuluh darah menuju otak.

Setelah sampai, tulang bionik bersender di atas korteks motorik, yang merupakan bagian dari otak, tempat impuls saraf untuk otak di bawah sadar dikendalikan. Kateter kemudian ditarik kembali.

Opie menyebut, bagian dari tulang bionik dilengkapi dengan elektroda, yang nantinya berfungsi untuk mendeteksi sinyal korteks motorik. Elektroda kemudian mengirimkan sinyal ke perangkat kecil yang telah ditanamkan pada bahu pasien.

Perangkat kecil itu lalu menerjemahkan sinyal menjadi perintah, dan diumpankan ke anggota badan bionik melalui Bluetooth, untuk memberitahu agar bergerak.

Tahun depan, pengujian akan dilakukan pada tiga pasien di rumah sakit Royal Melbrourne di Victoria. Para peserta yang dipilih adalah dari unit sumsum tulang belakang.

Mereka adalah pasien pertama yang diuji tulang bionik. Sejauh ini, teknologi tersebut sudah dipraktikkan pada domba.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya