Pembangunan Proyek Kereta Bertenaga Angin di Bekasi Molor

Ilustrasi layanan kereta api di Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Rencana proyek pembangunan kereta aeromovel, kereta bertenaga angin di Bekasi belum berjalan sesuai jadwal, yakni seharusnya pada Februari 2016. 

Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
Hal tersebut terjadi lantaran proyek kereta aeromovel masih dalam proses pengkajian untuk kelayakan dan lokasinya.
 
Bos Waskita Tak Cemas Anggaran Pemerintah Dipangkas
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan pembangunan proyek kereta aeromovel yang dilakukan pemerintah di Kota Bekasi masih dalam kajian kelayakan pihak konsultan, agar di kemudian hari tidak terjadi masalah.
 
Neraca SDA Diklaim Dukung Pembangunan Nasional
Rahmat menjelaskan, pembangunan yang memakan biaya sekitar Rp2 triliun itu dibebankan ke investor swasta. Proyek itu memang perlu untuk dilakukan kajian kelayakan dan perencanaan teknis, serta penentuan fix trace (lokasi tetapnya).
 
"Kami mendukung proses itu agar pembangunan kereta ini semakin matang," kata Rahmat, Selasa, 9 Februari 2016.
 
Sementara itu, sambil menunggu kajian pembangunan tersebut, kata Rahmat, Pemerintah Kota Bekasi dan pihak ketiga sedang menyiapkan berkas untuk menyusun perjanjian kerja sama (PKS).
 
Namun pihaknya belum bisa memastikan jadwal pengesahan PKS antara pihaknya dengan kontraktor yang akan membangun.
 
Adapun kontraktor yang akan membangun antara lain, PT PPP Indonesia, PT Cakar Bumi Intergritas, dan PT Intiadi Dwi Mitra Sejati.
 
"28 Januari 2016 kemarin terakhir diadakan pembahasan teknis jalur lintasannya dengan pihak ketiga. Tapi, kajiannya belum bisa disampaikan, karena belum selesai," kata Rahmat.
 
Rahmat mengakui, proyek pembangunan kereta aeromovel seharusnya memang sudah dikerjakan di awal Februari ini. Menurutnya, proyek itu penting untuk mengatasi kemacetan di Bekasi.
 
"Proyek ini penting agar macet di sejumlah ruas protokol yang setiap harinya teratasi, seperti di Jalan Raya Soedirman, Jalan Raya Sultang Agung, Jalan Raya Juanda, dan sebagainya," ujar Rahmat.
 
Dia berharap, proyek yang nantinya akan dibuat dengan lintasan melayang di atas dengan ketinggian lima meter dengan jarak masing-masing tiang pancang sejauh 25 meter itu segera terlaksana.
 
Sebab, kata Rahmat, kemacetan diprediksi akan makin parah seiring pertumbuhan kendaraan yang ada di Bekasi dan sekitarnya. 
 
"Jadi, adanya transportasi ini merupakan salah satu solusi guna mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas lima hingga 10 tahun ke depan," kata Rahmat.
 
Seperti diketahui, keseriusan Pemda Kota Bekasi terhadap transportasi ini telah dituangkan dalam nota kesepahaman antara pihak yang bersangkutan pada Rabu, 25 Maret 2015 lalu.
 
Dia menambahkan, kereta aeromovel nantinya bisa menampung 300 penumpang dan memiliki sejumlah rute, antara lain dari Kemang Pratama, Kecamatan Rawalumbu, sampai Harapan Indah, Bekasi, Kecamatan Medansatria, dengan jarak 12 kilometer.
 
Selain itu, dia mengklaim keberadaan transportasi ini bisa memangkas waktu perjalanan dari Kemang Pratama-Harapan Indah, atau arah sebaliknya dari sebelumnya 45 menit menjadi 30 menit. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya