Lima Tewas Akibat Banjir dan Longsor di Sumatera Barat

Banjir Solok Selatan
Sumber :
  • ANTARA/Muhammad Arif Pribadi
VIVA.co.id - Lima orang dilaporkan tewas akibat bencana banjir bandang dan longsor di sepuluh titik di sembilan kota/kabupaten Sumatera Barat sejak 5 Februari 2016. Kesepuluh lokasi itu berada di Limapuluh Kota, Solok Selatan, Sijunjung, Tanah Datar, Pasaman, Dharmasaraya, Sawahlunto, Payakumbuh, dan Solok.
1,7 Juta Orang Indonesia Terdampak Bencana dalam Enam Bulan
 
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat merinci, kota/kabupaten yang diterjang banjir bandang dan tanah longsor adalah Kabupaten Limapuluh Kota, Solok Selatan, Sijunjung, Solok, Tanah Datar, Pasaman, dan Dharmasaraya. Sedangkan daerah yang mengalami banjir dan longsor ialah Sawahlunto, Payakumbuh, dan Solok.
Rusuh di Mapolres Sijunjung, Polisi dan Warga Beda Versi
 
Menurut Pagar Negara, Kepala bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, sebenarnya dilaporkan ada tujuh korban akibat bencana alam itu: lima dinyatakan meninggal dunia dan dua yang lain masih hilang.
Longsor Terjang Ratusan Rumah di Maluku
 
Banjir dan tanah longsor di sembilan wilayah itu karena hujan lebat mengguyur Sumatera Barat sejak 5 Februari 2016. Material longsor juga menimbun jalan lintas Sumatera sehingga jalur itu macet hingga lebih 12 jam.
 
“Saat ini, lalu lintas Sumbar menuju Riau dan Sumbar menuju Sumatera Utara sudah kembali pulih, sedangkan jalur Sumbar menuju Kerinci belum bisa dilalui,” kata Pagar pada Selasa, 9 Februari 2016.
 
Penjabat Bupati Limapuluh Kota, Yendri Thomas, mengatakan bahwa sekitar seribu rumah warga kebanjiran. Banjir akibat meluapnya empat sungai besar di Kabupaten Limapuluh Kota.
 
“Saat ini korban banjir diungsikan ke bangunan sekolah, musala atau masjid dan fasilitas infrastruktur lain yang tidak tersentuh banjir,” katanya dalam kesempatan terpisah.
 
Hingga berita ini dipublikasikan, belum diketahui jumlah kerugian yang diakibatkan bencana banjir dan longsor ini. Aparat pemerintah, petugas BPBD, TNI, Polri, Basarnas dan relawan PMI telah mendata dan menangani bencana itu.
 
"Posko didirikan dan membagikan makanan siap saji. Hujan masih berlangsung menyebabkan sulitnya pananganan," ujar Yendri.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya